Search
Close this search box.

Yudi, Sarjana Pendidikan yang Berkiprah di Kampung Halaman Menjadi “Punduh”

Punduh Yudi Risma Risandi, S.Pd.I/visi.news/budi s. ombik.

Bagikan :

VISI.NEWS – Jiwa muda dipastikan memiliki daya juang yang tinggi di samping kreatif dan inovatif. Inilah yang menjadi tuntunan dalam menakhodai warga yang heterogen di Kedusunan Nanggewer, Desa Nanggewer, Kecamatan Pagerageung, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat.

Mengusung visi dan misi “Menciptakan Masyarakat yang Mandiri dan mampu Berinovasi serta Membangun Desa untuk Mendulang Pundi- pundi Mutiara Ekonomi” adalah jargon yang dikedepankan sosok seorang punduh yang satu ini.

Dialah Yudi Risma Risandi, S.Pd.I, sang Punduh Nanggewer yang dijabatnya sejak 2019 lalu.

“Ini tekad sudah harga mati. Mengingat kampung adalah wadah mutiara yang sepenuhnya belum tergali,” kata Yudi yang akrab disapa Punduh saat berbincang dengan VISI.NEWS beberapa waktu lalu.

Bukti konkret yang telah dilakukan sang punduh muda ini adalah dengan menciptakan dan memanfaatkan alam Lembur Nanggewer disihir menjadi objek wisata dengan nama “Cipatani”.

“Dengan tetap tidak mengubah nama tempat serta melihat kondisi alam yang mendukung, maka nama ‘Cipatani’ dilambungkan menjadi nama objek wisata,” tutur sang punduh jebolan IAILM (Institut Agama Islam Latifah Mubarokiah) Suryalaya Fakultas PGSD (Pendidikan Guru Sekolah Dasar).

Sosok punduh berusia 32 tahun yang juga pernah menjadi seorang tenaga pendidik di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Nanggewer berstatus Guru Sukwan itulah, kini berada di tengah pacuan waktu yang terus berubah dan tuntutan ekononomi kreatif.

Tantangan demi tantangan datang silih berganti. Jabatan punduh yang tengah berada di pundaknya sejak setahun lalu itu, baginya merupakan amanah dari lima rukun tetangga (RT) serta dua rukun warga (RW) dengan luas cakupan wilayah 7 hektare serta dihuni oleh 700 cacah jiwa.

“Jadi punduh itu kalau diartikan sama dengan kepala wilayah yang membawahi 5 RT dan 2 RW, dengan luas wilayah 7 hektare,” tandasnya menjelaskan.

Baca Juga :  Ducati Tak Mau Ambil Risiko, Tetap Pakai GP24 untuk Dua Musim ke Depan

Yudi Risma Risandi merupakan satu dari beberapa orang punduh muda di Desa Nanggewer yang merupakan ahli waris tetap menjabat seorang punduh.

“Jabatan punduh itu dipilih secara aklamasi atau warisan dari leluhurnya, dengan masa jabatan 60 tahun,” jelas sang punduh nyentrik dan kerap bergaya ini.

Dalam kiprah kepunduhanya Yudi mengaku senaniasa bersinergi dengan punduh-punduh lainnya di wilayah Desa Nanggewer, apalagi dengan kepala desa yang notabene sebagai atasannya.

“Senantiasa berkoordinasi adalah pintu sukses dalam menjalankan roda pemerintahan di kepunduhan,” terang pria yang tengah mendambakan kehadiran sang buah hati dari istri tercintanya, Herti Yulistia Dewi, S.Pd.I. @bik

Baca Berita Menarik Lainnya :