VISI.NEWS | BANDUNG – Membawa bekal ke sekolah untuk anak bukan hanya menghemat pengeluaran, tapi juga menjaga kesehatan mereka. Dibanding jajanan pinggir jalan yang belum tentu higienis, bekal buatan sendiri lebih terjamin kebersihan dan kandungan gizinya.
Menurut ahli gizi DR.dr. Tan Shot Yen, M.hum, bekal ideal untuk anak sebaiknya berisi kudapan tradisional seperti arem-arem, semar mendem, kroket, atau lemper. Kudapan ini kaya akan protein, karbohidrat kompleks, dan lemak sehat dari bahan alami.
“Makanan lokal yang tidak manis cukup lengkap gizi dan proteinnya. Anak untuk tumbuh itu butuh protein, jadi tumbuhnya ke atas bukan ke samping,” jelas dr. Tan.
Sebagai sumber karbohidrat, selain nasi, orang tua bisa memberi bekal jagung, ubi, kentang, atau singkong. Tambahkan juga sayur dan buah untuk melengkapi kebutuhan vitamin dan mineral.
Hindari Mi Instan Campur Nasi
Dr. Jovita Amelia, Sp.GK, pakar gizi klinik di RS Pelni Jakarta, menyarankan untuk menghindari bekal mi instan campur nasi. Perpaduan karbohidrat ganda ini tidak memenuhi kebutuhan gizi anak.
“Sebaiknya makan siang anak adalah makanan dengan komposisi lengkap, ada karbohidrat, protein, lemak sehat, dan serat dari sayur,” ujar dr. Jovita.
Komposisi Bekal Sehat:
- Karbohidrat kompleks (55-60%): nasi, kentang, ubi, atau umbi-umbian lainnya
- Protein (15-20%): protein hewani (daging, ikan, telur) atau nabati (kacang-kacangan)
- Lemak sehat (25-30%): lemak sayur atau lemak hewani
- Serat (dari sayur dan buah)
Dengan bekal sehat dan bergizi, anak akan mendapatkan asupan nutrisi yang optimal untuk tumbuh kembang mereka.
Tips Menyiapkan Bekal Sehat:
- Libatkan anak dalam memilih menu bekal.
- Buatlah bekal yang menarik dan bervariasi.
- Gunakan wadah bekal yang kedap udara dan higienis.
- Siapkan bekal di malam hari sebelumnya agar lebih praktis.
@maulana