Search
Close this search box.

Eny Retno Yaqut: Peran Penyuluh Agama dan Warga Madrasah Penting untuk Cegah Pernikahan Dini

Bagikan :

VISI.NEWS | BANDAR LAMPUNG  – Penasihat Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kemenag, Eny Retno Yaqut, menyoroti pentingnya peran semua pihak dalam mencegah terjadinya pernikahan dini, termasuk penyuluh agama dan warga madrasah. Menurutnya, rendahnya kualitas pendidikan pada remaja berdampak langsung pada penurunan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) suatu daerah.

“Penyuluh agama, masyarakat, dan pemerintah memiliki peran yang sangat krusial dalam menyosialisasikan pentingnya pendidikan berkualitas bagi remaja,” tegas Eny dalam acara Seminar Nasional Cegah Kawin Anak di Bandar Lampung, Jumat (26/7/2024). Dalam seminar tersebut, Eny mengajak semua pihak untuk lebih aktif memberikan edukasi kepada remaja mengenai bahaya pernikahan dini dan pentingnya melanjutkan pendidikan.

Eny juga menekankan, pernikahan dini membawa banyak risiko bagi remaja, baik dari segi kesehatan fisik maupun mental. “Kita harus memberi pemahaman yang komprehensif kepada remaja tentang pentingnya mempersiapkan masa depan mereka dengan baik, baik dari segi agama, sosial, maupun lingkungan. Dengan demikian, mereka dapat mengambil keputusan yang tepat terkait pernikahan,” lanjutnya.

Sebagai bagian dari upaya pemerintah, Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam, Kemenag, telah meluncurkan program Bimbingan Remaja Usia Sekolah (BRUS). Program ini ditujukan untuk menyiapkan generasi muda yang lebih berkualitas, dengan fokus pada siswa SMP dan SMA. Melalui BRUS, diharapkan para remaja dapat memahami pentingnya pendidikan keluarga sejak dini dan menghindari pernikahan dini.

“BRUS tidak hanya bertujuan untuk mencegah perkawinan anak, tetapi juga merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam percepatan penurunan angka stunting,” tambah Eny. Program ini merupakan bukti nyata komitmen pemerintah dalam meningkatkan kualitas hidup generasi muda Indonesia.

Eny juga menggarisbawahi bahwa pernikahan dini adalah masalah kompleks yang membutuhkan solusi bersama. “Masalah ini tidak bisa diselesaikan oleh satu pihak saja. Kita semua harus bergandengan tangan, mulai dari keluarga, sekolah, hingga masyarakat luas,” ujarnya. Eny berharap semua elemen masyarakat dapat bersinergi untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi tumbuh kembang remaja.

Baca Juga :  Dokter Kulit Ungkap Manfaat Masker Susu dan Saffron untuk Perbaikan Tekstur Kulit

Dalam penutupnya, Eny mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk bersama-sama memberi masa depan yang cerah bagi anak-anak dengan mencegah terjadinya pernikahan dini. “Mari kita bergandengan tangan untuk memberi masa depan yang cerah bagi anak-anak kita dengan mencegah terjadinya pernikahan dini,” tandas Eny.

@rizalkoswara

Baca Berita Menarik Lainnya :