VISI.NEWS | KOTA BANDUNG – Pelaksanaan vaksinasi untuk 100.000 orang di Jawa Barat dimulai hari Rabu (20/4/2022). Kegiatan itu diprakarsai Kanwil Kemenag Jabar, Polda Jabar dan PW Nahdlarul Ulama (NU) Jabar, dan merupakan bagian dari Gerakan Sejutan Vaksin se-Indonesia yang digagas Kemenag RI, Polri, dan PBNU.
Di Kota Bandung, vaksinasi antara lain digelar di kantor PW NU, Pusdai, dan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) II Bandung.
Vaksinasi secara khusus dilakukan menjelang mudik Lebaran dan Hari Raya Idulfitri 1443 H. Acara itu mendapat sambutan dari masyarakat yang datang berduyun-duyun ke lokasi yang sudah disediakan.
Pada hari kedua, Kamis (21/4/2022), masyarakat masih terus berdatangan.
Kabag TU Kanwil Kemenag Jabar, H. Ajam Mustajam, dan Kabid PHU, Ahmad Handiman Romdoni, mendapatkan vaksin booster di KKP II Bandung Jln. Cikapayang. Sementara itu Plt. Kepala Kanwil Kemenag Jabar, Dr. H. Yusup, M.Pd, sudah lebih dahulu divaksin di Mapolda Jabar.
Usai meninjau pelaksanaan vaksin di PWNU Jln. Terusan Galunggung, Yusup mengatakan, pihaknya mendukung penuh program pemerintah yang diprakarsai dan diamanatkan kepada PBNU, Polri, Kemenag RI, untuk melaksanakan Gerakan Sejuta Vaksin.
Khusus Jawa Barat, target terakhir adalah 104.000 lebih yang akan terpenuhi dalam beberapa hari ini.
“Vaksinasi serentak dilaksanakan di lembaga pendidikan, tempat ibadah, Polres, Polsek, Puskesmas, dan PCNU serta kantor Kemenag seluruh kabupaten dan kota di Jawa Barat, baik siang atau malam. Jika melihat kerja sama ini dan antusiasme masyarakat, insyaallah target itu akan tercapai,” ujar Yusup sambil melihat langsung pelaksanaan vaksinasi, dilansir dari laman resmi Kanwil Kemenag Jabar.
Sementara itu, Ajam Mustajam saat berada di KKP II Bandung mengungkapkan, vaksinasi tersebut dilakukan untuk menjaga kenyamanan dan keamanan, termasuk juga menjaga kesehatan baik untuk dari sendiri maupun keluarga. Dengan gerakan ini, semoga ikhtiar dalam mencegah penyebaran Covid-19 membuahkan hasil.
“Hingga kini kasus Covid-19 belum reda 100% . Masih tetap harus diwaspadai dengan cara menaati prokes. Apa yang kami laksanakan ini, merupakan salah satu bentuk upaya untuk memberikan perlindungan kepada masyarakat. Dengan demikian, masa mudik Lebaran bisa dilalui dengan lebih nyaman dan sehat, lalu kembali lagi dengan selamat. Vaksin ini menjadi sebuah kebutuhan bukan kewajiban. Karena menjaga kesehatan merupakan hal yang utama,” kata Ajam.
Sedangkan Kepala KKP II Bandung, drg. Resi Arisandi, MM., MH, menjelaskan, pihaknya berusaha melakukan pelayanan terbaik bagi pelaksanaan vaksinasi. Dalam pemantauannya, semua berjalan dengan aman, tertib dan terkendali. Semua lapisan masyarakat sangat antusias dengan program tersebut.
“Semoga kegiatan ini menjadikan masyarakat lebih sehat dan nyaman,” katanya. @fen