VISI.NEWS – Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Kabupaten Bandung H. Dani Gusnadi mengatakan, program vaksinasi merupakan upaya pemerintah untuk melakukan pencegahan penyebaran pandemi Covid-19. Pada tahap awal pelaksanaan program vaksinasi tersebut, yaitu dengan sasaran tenaga kesehatan.(Nakes)
“Kami dari pelaku usaha belum ada testimoni yang jelas, khasiat maupun efeknya seperti apa? karena belum memcoba,” ujar Dani Gusnadi kepada wartawan VISI.NEWS saat diwawancara di Rancaekek, belum lama ini.
Bahkan, kata Dani Gusnadi, di tengah-tengah masyarakat terdengar isu miring, terkait reaksi dari vaksin tersebut.
“Makanya, kami dari pihak para pelaku usaha belum berani meminta hak untuk vaksinasi massal untuk fasilitasi bagi para pelaku usaha maupun karyawan,” kata Dani Gusnadi.
Ia juga mengaku belum menerima informasi secara jelas khasiat maupun efek samping dari vaksin tersebut. “Masih ada kekhawatiran, masih ada keraguan dari reaksi atau khasiat dari vaksin tersebut,” ujarnya.
Untuk meyakinkan bahwa vaksin itu aman, Dani Gusnadi berharap ada sosialisasi dari tenaga kesehatan kepada para pelaku usaha. Karena selama ini, katanya, pihaknya menerima informasi terkait vaksin itu dari media yang belum tentu valid informasi tersebut.
“Kami berharap ada sosialisasi khusus kepada para karyawan maupum pelaku usaha, terkait khasiat dan efek samping atau manfaat dari vaksin tersebut. Supaya mereka merasa nyaman saat melakukan aktivitas,” katanya.
Dani Gusnadi mengatakan dalam pelaksanaan sosiaialisasinya, tenaga kesehatan maupun pihak pemerintah bisa menggandeng pihak Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk meyakinkan vaksin itu aman bagi kesehatan masyarakat, khususnya para pelaku usaha maupun para karyawan. @bud