Search
Close this search box.

Israel Janji Balas Dendam Setelah Iran Luncurkan Rudal ke Tel Aviv

Rudal-rudal Iran menghujani Tel Aviv. /youtube/tangkapan layar

Bagikan :

VISI.NEWS | JERUSALEM – Tensi regional meningkat setelah Iran meluncurkan 200 rudal ke arah Tel Aviv pada Selasa, seiring dengan pengumuman Israel mengenai invasi darat di Lebanon selatan untuk menghadapi ancaman dari Hezbollah. Iran mengklaim bahwa 90 persen rudalnya berhasil mengenai target, meskipun sebagian besar berhasil dicegat oleh pertahanan Israel.

Suara ledakan terdengar di Yerusalem, membuat banyak warga Israel berlindung ke tempat penampungan saat sirene berbunyi. Garda Revolusi Iran menyatakan bahwa serangan tersebut menargetkan tiga pangkalan militer di wilayah Tel Aviv dan mengancam respons yang “lebih menghancurkan” jika Israel membalas.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menegaskan bahwa Iran telah melakukan “kesalahan besar” dan berjanji untuk menuntut pertanggungjawaban. Dia menyatakan, “Siapa pun yang menyerang kami, kami akan menyerang mereka.”

Iran menyebut bahwa serangan tersebut menargetkan fasilitas keamanan yang digunakan dalam perencanaan pembunuhan tokoh senior Hezbollah dan Hamas. Untuk pertama kalinya, mereka menggunakan rudal hipersonik Fattah yang dapat melaju lima kali lebih cepat dari kecepatan suara.

Presiden AS Joe Biden menegaskan bahwa serangan tersebut telah “gagal dan tidak efektif,” dan menegaskan dukungan penuh Amerika Serikat terhadap Israel. Gedung Putih juga menjanjikan “konsekuensi berat” untuk tindakan Iran dan berkomitmen untuk bekerja sama dengan Israel.

Sementara itu, dua kapal perusak angkatan laut AS meluncurkan sekitar selusin interceptor untuk mencegat rudal Iran. Reaksi di Lebanon terpecah, dengan pendukung Hezbollah menyambut konfrontasi, sedangkan banyak warga lain menolak keterlibatan dalam konflik yang bukan merupakan pilihan mereka.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengutuk apa yang disebutnya sebagai “eskalasi demi eskalasi,” dan mendesak penghentian permusuhan. Tensi meningkat setelah Israel membunuh pemimpin Hezbollah, Hassan Nasrallah, dalam serangan udara yang ditargetkan.

Baca Juga :  Survei Jakpat: Tingkat Konsumsi Susu di Indonesia Masih Rendah

Dewan Keamanan PBB dijadwalkan mengadakan pertemuan darurat pada Rabu untuk membahas situasi yang semakin memburuk di kawasan tersebut.

@uli

Baca Berita Menarik Lainnya :