VISI.NEWS – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia(RI) yang juga Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto didampingi Menteri Perindustrian RI Agus Gumiwang Kartasasmita (AGK) menemui para pelaku usaha Industri Kecil Menengah (IKM) di pabrik tekstil PT. Santosa Kurnia Jaya Jalan Anyar Kampung Lalareun Desa Rancakasumba Kecamatan Solokanjeruk Kabupaten Bandung Provinsi Jawa Barat, Jumat (4/6/2021).
Dipandu pemilik PT. Santosa Kurnia Jaya H. Dudi Gumilar, Airlangga Hartarto sempat berdialog dan tanya jawab dengan para pelaku IKM, terkait dengan kondisi perekonomian para pelaku IKM tersebut. Sebelumnya, Airlangga Hartarto bersama Agus Gumiwang Kartasasmita sempat meninjau dalam kawasan pabrik tekstil tersebut dengan didampingi jajaran pengurus Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar,DPD Partai Golkar Provinsi Jawa Barat, DPD Partai Golkar Kabupaten Bandung.
Hadir pula sejumlah Anggota DPR RI, DPRD Provinsi Jabar dan DPRD Kabupaten Bandung dari Fraksi Partai Golkar. Tampak hadir Plt Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat yang juga Anggota DPR RI Ace Hasan Syadzily, Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Bandung H. Sugianto dan pihak lainnya.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto menuturkan, bahwa pihaknya akan terus berusaha untuk membantu para pelaku usaha IKM. Ia juga turut memberikan semangat kepada para pelaku IKM untuk tetap bisa bertahan dalam menjalankan usahanya dengan kondisi masa pandemi covid’19
“Masa produk hijab kita kalah dengan impor. Kita harus didorong menjadi pusat muslim fashion. Muslim fashion bisa menjadi nilai tambah,” ujarnya.
Airlangga juga menuturkan, jika ada dampak dari persaingan usaha yang tak sehat, harus dilawan. Apalagi di masa pandemi Covid-19 ini, yang dibutuhkan para pelaku usaha dan masyarakat adalah kerja.
“Pemerintah prioritaskan lapangan kerja,” katanya.
Airlangga pun terus memberikan dorongan dan semangat kepada para pelaku IKM. “Harus bisa berdaya saing,” katanya.
Ia juga menyebutkan sudah banyak yang dilakukan pemerintah dalam upaya membantu para pelaku usaha. Pemerintah turut andil dalam memberikan bantuan usaha, di antaranya untuk modal kerja.
Dalam kondisi pandemi seperti ini, ia pun sempat mengecek kondisi sejumlah perusahaan yang masih bisa bertahan dan mempertahankan usahanya. Walau ada di antara perusahaan lain yang sudah berhenti operasi.
Pemilik PT. Santosa Kurnia Jaya H. Dudi Gumilar mengatakan, para pelaku IKM yang tersebar di wilayah Solokanjeruk dan Majalaya itu mencapai 140 pengrajin yang bergerak dalam bidang tekstil maupun konveksi. “Para pelaku IKM itu bergerak dalam bidang sarung, batik, kain kapan dan lain-lain. Mereka tergabung dalam komunitas pertekstilan Majalaya,” kata Dudi Gumilar di hadapan menteri.
Sebelumnya, imbuh Dudi Gumilar, para pelaku usaha IKM itu adalah pengusaha yang tahan banting. “Sekarang adanya pandemi Covid-19 dan kenaikan bahan baku dan maraknya barang impor, saat ini kita tahan napas,” ungkapnya.
Dampak itu, kata H.Dudi, sejumlah pelaku IKM sudah menghentikan produksinya dengan alasan modal tak kuat. Mengingat bahan baku mengalami kenaikan, khususnya bahan baku katun yang mengalami kenaikan mencapai antara 18-20 persen dan polyester kenaikannya 30 persen.
“Ketika ada kenaikan bahan makanan atau sembako, pemerintah melaksanakan operasi pasar. Sedangkan kenaikan benang tak pernah ada operasi pasar,” ungkapnya.
Ia berharap dengan kehadiran Ketua Umum Partai Golkar, bisa membantu mengkomunikasikan untuk membatasi dan mengurangi barang impor dari luar negeri yang masuk dalam negeri.
Sama halnya yang dikatakan H. Aep pelaku IKM asal Majalaya. Ia mengatakan para pelaku IKM di Majalaya dan sekitarnya mempekerjakan banyak orang. “Tolong kami perhatikan. IKM yang mempekerjakan banyak orang. Kami berharap kepada pemerintah bisa menyerap produk kami sebagai IKM,” ungkapnya. @bud