VISI.NEWS – Anggota DPRD Kabupaten Bandung dari Fraksi PDI Perjuangan, M. Luthfi Hafiyyan, mempertanyakan bagaimana Fasilitas Kesehatan (Faskes) bagi penegak Protokol Kesehatan (Prokes), setelah mendengar adanya beberapa petugas Honorer terpapar Covid 19 setelah usai pemeriksaan di Jalan Tol menjelang Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriyah.
Dia menerima informasi, ada dua orang petugas Honorer yang terpapar, satu orang rapid, dan 2 orang lagi masih menunggu hasil swab. Menyikapi hal tersebut, menurutnya wajar bila kemudian mempertanyakan tanggung jawab instansi terhadap orang-orang tersebut, karena keberdaannya nanti bisa menjadi cluster baru didaerahnya.
“Saya prihatin dengan keadaan mereka, karena setelah diketahui positif tidak ada timbal baliknya sama sekali. Jangankan penghargaan, kebutuhan lainnya pun seolah diabaikan,” katanya melalui telepon, Sabtu malam (29/5/2021).
Dia menambahkan, kelima orang itu merupakan sosok yang perlu diperhatikan Pemerintah Kabupaten Bandung mengenai jasanya selama bertugas dengan mengorbankan kepentingan keluarga, termasuk anak isterinya demi keselamatan masyarakat.
Tapi kenyataannya, dia mengakui menerima keluhan yang sangat diluar dugaan sama sekali. Lima orang petugas tadi yang merupakan honorer, menjadi korban pandemi covid namun tak mendapat perhatian sama sekali.
“Memang ini merupakan sebuah konsekuensi dari pekerjaan mereka, tapi jangan sampai habis manis sepah di buang,” ujar dia.
Luthfi meminta, masalah ini bisa segera diantisipasi secepatnya jangan terjadi pembiaran yang bisa merubah status dari zona oranye menjadi merah.
Untuk itu dia mengimbau, kepada Pemkab Bandung terutama Bupati Bandung dan dinas terkait yang sekaligus sebagai bagian dari Satuan Gugus Tugas Covid19, harus responsip terhadap penanganan dan pemutusan mata rantai penyebaran covid 19.
Terutama bagi para tenaga penegakan Prokes yang terpapar oleh virus tersebut, ungkap dia, harus ada perhatian dan penanganan lebih. Bahkan kalau diperlukan harus membuat terobosan baru dalam penanganan, pemutusan bahkan pemulihan kembali.
“Karena mereka adalah bagian dari refesentasi pimpinan yang ada di lapangan. Dan keinginan saya untuk para pegawai honorer tersebut agar diberikan Fasilitas Kesehatan yang dibutuhkan serta bisa segera ditindaklanjuti. Juga masalah jasa-jasanya selama ini jangan sampai dilupakan,” pungkasnya. @qia/alfa.