Search
Close this search box.

Menggerakkan Dunia Menuju Transportasi yang Lebih Bersih

Sektor transportasi merupakan salah satu penyumbang emisi terbesar di dunia. /visi.news/360info/michael joiner

Bagikan :

VISI.NEWS | BANDUNG – Sektor transportasi merupakan salah satu penyumbang emisi terbesar di dunia, yang bertanggung jawab atas tingkat emisi CO2 dan gas rumah kaca lainnya yang signifikan.

Di negara-negara maju, emisi CO2 dari sektor transportasi mencapai sekitar 30 persen dari total emisi, sementara secara global, sektor ini menyumbang sekitar 23 persen.

Mengatasi jejak karbon dari transportasi sangat penting untuk mencapai target membatasi pemanasan global hingga 1,5 derajat Celcius di atas tingkat pra-industri.

Upaya dekarbonisasi sektor transportasi dapat dilakukan dengan beralih ke teknologi rendah karbon, menggunakan kendaraan listrik, dan berinvestasi pada infrastruktur transportasi umum.

Dekarbonisasi sektor transportasi yang efektif dapat melibatkan kota-kota yang mempromosikan penggunaan moda transportasi nol karbon dalam skala besar seperti bersepeda, kata Associate Professor Dorina Pojani dari University of Queensland.

“Keterlibatan publik dalam proses pengambilan keputusan mengenai sepeda dapat menentukan baik buruknya kebijakan dan investasi sepeda. Proses perencanaan tidak boleh didominasi oleh pengemudi yang tidak suka bersepeda atau pengendara sepeda yang sangat berpengalaman.”

Solusi lainnya adalah meminimalkan jarak tempuh perjalanan bagi masyarakat melalui strategi pembangunan yang berorientasi pada transportasi, kata Dr Shalini Rankavat dari Shiv Nadar Institution of Eminence di India.

“Insentif dan disinsentif, pada akhirnya, hanyalah bagian dari solusi. Pada akhirnya, keputusan untuk menggunakan mobil, sepeda atau transportasi umum melibatkan perubahan perilaku individu.

“Solusi yang meningkatkan pilihan transportasi, dan membuat perjalanan menjadi lebih efisien dan nyaman juga dapat mengurangi emisi.

“Laporan terbaru kami menunjukkan bahwa pendekatan ‘solusi yang beragam’ dapat mengurangi 27 persen kilometer perjalanan kendaraan pada tahun 2050, yang dapat mengurangi kemacetan dan tekanan pada infrastruktur jalan yang ada,” kata Lily Rau dari Climateworks Centre di Monash University.

Baca Juga :  Pertemuan Trump dan Putin Tinggal Tunggu Waktu, Gedung Putih Buka Suara

Namun, tidak ada yang bisa mengalahkan berjalan kaki, opsi nol karbon yang paling utama.
“Meningkatkan kemampuan berjalan kaki adalah strategi yang ampuh untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan menciptakan komunitas perkotaan yang lebih sehat, lebih hidup, dan lebih berkelanjutan,” kata Dr Susilawati dari Monash University Malaysia.

@uli/360info

 

Baca Berita Menarik Lainnya :