VISI.NEWS | JAKARTA – Anies Baswedan, mantan Gubernur DKI Jakarta, menghadapi tantangan besar dalam karier politiknya setelah gagal dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Anies, yang berpasangan dengan Muhaimin Iskandar, hanya meraih 24,95% suara, kalah dari pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming.
Setelah kekalahan di Pilpres, Anies berencana untuk kembali bertarung dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jakarta 2024. Namun, rencana ini juga menghadapi hambatan besar. Partai-partai yang sebelumnya mendukungnya, seperti PKS dan NasDem, kini beralih mendukung pasangan lain. PKS, misalnya, memutuskan untuk mengusung Ridwan Kamil dan Suswono sebagai calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta.
Juru Bicara PKS, Muhammad Kholid, menegaskan bahwa keputusan ini bukan berarti meninggalkan Anies, melainkan bagian dari strategi politik yang lebih luas. Namun, keputusan ini tetap menjadi pukulan bagi Anies, yang kini tertutup peluangnya untuk maju di Pilkada Jakarta.
Meskipun demikian, Anies masih memiliki elektabilitas yang cukup tinggi di mata publik. Juru bicara Anies menyatakan bahwa mantan gubernur ini masih memiliki banyak pendukung setia yang percaya pada visinya untuk Jakarta. Namun, tanpa dukungan partai besar, peluang Anies untuk kembali memimpin Jakarta menjadi semakin sulit.
Pengamat politik dari Universitas Indonesia, Cecep Hidayat, menyebutkan bahwa meskipun Anies memiliki popularitas yang tinggi, dukungan partai politik tetap menjadi faktor kunci dalam kontestasi Pilkada. Tanpa dukungan yang kuat, Anies mungkin harus mempertimbangkan langkah-langkah alternatif dalam karier politiknya.
Dengan situasi politik yang dinamis, nasib Anies Baswedan di Pilkada Jakarta menjadi tertutup. Apakah ia masih akan berusaha mengatasi tantangan ini dan kembali memimpin Jakarta, ataukah ia harus mencari jalan lain dalam karier politiknya? Hanya waktu yang akan menjawab.
Menghormati Putusan Partai
Anies Baswedan telah memberikan tanggapan mengenai situasi politik yang dihadapinya setelah partai-partai seperti PKS dan NasDem memutuskan untuk tidak mendukungnya dalam Pilkada Jakarta 2024. Anies menyatakan bahwa ia menghormati keputusan partai-partai tersebut dan memahami bahwa setiap partai memiliki strategi politiknya sendiri.
Anies juga menegaskan bahwa ia akan terus berjuang untuk visi dan misinya, meskipun tanpa dukungan partai besar. Ia berkomitmen untuk tetap berada di jalur perubahan dan memperjuangkan demokrasi yang lebih baik di Indonesia. Anies menyebutkan bahwa dukungan dari masyarakat dan pendukung setianya memberikan semangat baginya untuk terus maju.
Dalam beberapa kesempatan, Anies juga menyampaikan bahwa ia akan mencari cara lain untuk tetap berkontribusi dalam politik Indonesia, baik melalui jalur independen atau dengan membangun koalisi baru. Ia optimis bahwa dengan kerja keras dan dukungan dari masyarakat, ia masih bisa memberikan dampak positif bagi Jakarta dan Indonesia secara keseluruhan.
@uli