VISI.NEWS | SUKABUMI – Upaya memperbaiki jembatan penghubung dua desa di Kabupaten Sukabumi yang rusak akibat luapan Sungai Cikaso membutuh biaya. Terkait hal itu, pemerintah Desa Neglasari, Kecamatan Lengkong dan pemerintah Desa Bantarpanjang, Kecamatan Jampang Tengah, sepakat untuk patungan.
Disamping itu ada komunitas yang turut serta membantu dengan menggalang dana.
Jembatan tersebut menjadi perhatian karena ketika rusak, warga dan pelajar dari Kampung Cigirang, Desa Neglasari terpaksa bergelantungan saat ingin menyebrang menuju ke Kampung Panyumputan, Desa Bantarpanjang.
“Kemarin sudah musyawarah Desa Bantarpanjang dengan Desa Neglasari mau _pete-pete_ (patungan). Untuk jembatan di Cigirang saya mendengar sudah ada yang survey,” kata Kepala BPD Neglasari Asri Suardi kepada visi.news, Senin (22/7/2024).
Dia berharap ada perhatian dari pemerintah kabupaten dan pemerintah di tingkat pusat terkait kondisi tersebut.
“Kita berharap juga ada perhatian dari pemerintah pusat, [pemerintah] kabupaten minimal,” imbuh Asri.
Lebih lanjut, Asri menyatakan jembatan itu rusak akibat luapan sungai pada 29 Juni lalu. Tak hanya satu jembatan, ada jembatan lain yang sama kondisinya yaitu penghubung Kampung Bantarsari dengan Kampung Bantarpanjang.
“Luapan sungai juga merusak sawah dan ladang saat itu,” ujarnya.
Sementara itu, komunitas yang bergerak di bidang sosial, Jampang Peduli sedang melakukan penggalangan dana agar bisa memperbaiki jembatan tersebut.
Komunitas ini sudah memposting keadaan jembatan di akun media sosial. Dalam video itu terlihat, pelajar meniti badan jembatan yang miring karena tali sling di satu sisi putus. Mereka tak gentar meski dibawah membentang aliran Sungai Cikaso.
“Kita sedang melakukan penggalangan dana. Kita masih kekurangan dana sebesar 40 juta lagi,” ujar Suherlan, bagian program Jampang Peduli, Minggu (21/7/2024).
@andri