Search
Close this search box.

Pemerhati Lingkungan : #savemanglayang Adalah Penyelamatan Kawasan Gunung Manglayang

Cecep Juanda, yang akrab disebut Wa Bakung (kanan), pegiat/pemerhati lingkungan yang juga organisasi perhimpunan pendaki gunung Sadawana saat berbincang dengan Kepala DLH Kab Bandung Asep Kusumah (kiri) di kawasan Wana Wisata Batu Kuda Kecamatan Cileunyi dalam keterangannya, Minggu (10/12/2023). /visi.news/engkos kosasih

Bagikan :

VISI.NEWS | CILEUNYI – Sejumlah pegiat lingkungan atau para aktivis lingkungan menyuarakan #savemanglayang saat hadirnya jajaran Pemerintah Kabupaten Bandung dalam pelaksanaan Bedas Ngaleuweung IV di Wana Wisata Batu Kuda Desa Cibiru Wetan Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung selama dua hari, Sabtu-Minggu (9-10/12/2023).

Kegiatan Bedas Ngamumule Leuweung (Ngaleuweung) itu dihadiri langsung Bupati Bandung Dadang Supriatna didampingi Bunda Bedas Emma Dety Dadang Supriatna, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bandung Asep Kusumah dan jajaran Pemerintah Kabupaten Bandung.

“Kehadiran Pak Bupati Bandung dan Pak Kadis LH Kabupaten Bandung menjadi motivasi dan semangat bagi semuanya untuk menyelamatkan dan melestarikan lingkungan,” kata Cecep Juanda, yang akrab disebut Wa Bakung, pegiat/pemerhati lingkungan yang juga organisasi perhimpunan pendaki gunung Sadawana saat ditemui di kawasan Wana Wisata Batu Kuda Kecamatan Cileunyi dalam keterangannya, Minggu.

Ia berharap dengan adanya kegiatan Bedas Ngaleuweung tersebut dapat memberikan manfaat bagi semua.”Harapan lainnya, air yang berasal dari sumbernya dapat bertahan karena kondisi iklim sudah begitu parah,” ujar Wa Bakung.

Ia berharap di masa mendatang bisa mewariskan sesuatu yang bisa menghidupi mereka. “Mari kita sumbangkan mata air, jangan kita menyumbangkan air mata,” ucapnya.

Wa Bakung pun mengajak kepada semua pihak untuk sama-sama menjaga kelangsungan mata air untuk kehidupan manusia.

“Kita berharap semua pihak bisa mensuport program kami, yaitu #savemanglayang. #savemanglayang adalah penyelamatan kawasan Gunung Manglayang. Dan kita akan membuat zona konservasi di kawasan mata air Paguyangan Badak dan menjadi zona edukasi di generasi mendatang,” jelas Wa Bakung.

“Tentang lingkungan dan perlunya mata air di negara kita atau di negeri kita ini. Mudah-mudahan Bandung dan sekitarnya bisa selamat dan layak untuk bisa dihidupi,” imbuhnya.

Baca Juga :  KPU Kabupaten Bandung Gelar Rapat Pleno Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara Pilgub dan Pilbup 2024

Wa Bakung mengungkapkan sumber mata air Paguyangan Badak yang tidak jauh dari Wana Wisata Batu Kuda itu bisa dimanfaatkan untuk menghidupi 2.400 jiwa di Desa Cibiru Wetan Kecamatan Cileunyi dan sekitarnya.

“Kita pun akan memetakan mana saja mata air yang harus diperhatikan dan dijaga kelestariannya. Mudah-mudahan bermanfaat bagi masyarakat,” katanya.

Sementara itu, Bupati Bandung Dadang Supriatna melalui Kepala DLH Kabupaten Bandung Asep Kusumah mengatakan bahwa saat itu pihaknya bersama Wa Bakung sedang berada di kawasan Wana Wisata Batu Kuda dan secara kewilayahan masuk di administratif Cibiru Wetan, kawasan administratur kehutanan Bandung Utara.

“Di sini ada satu komunitas, yaitu Sadawana, perhimpunan pendaki gunung Sadawana yang ternyata sudah berkiprah sejak tahun 1986 hingga sekarang ini. Ini sesuatu yang sangat luar biasa. Karena apa? Konsistensi Sadawana untuk berpihak peduli pada lingkungan sampai hari ini masih bertahan,” kata Asep.

Asep mengungkapkan konsistensi Sadawana menjadi inspirasi bagi semuanya, generasi muda khususnya. “Bahwa proses panjang untuk menyelamatkan lingkungan, ini kalau tidak didukung komitmen yang kuat, sikap pengabdian. Saya kira tidak semua orang bisa melakukanya,” tutur Asep.

Makanya, kata dia, pada Sabtu malam, Bupati Bandung berkenan memberikan apresiasi dan penghargaan kepada Sadawana.

“Kita sedang dan akan terus mendukung upaya yang sudah dilakukan selama ini oleh Sadawana. Taglinenya luar biasa #savemanglayang,” katanya.

Menurut Asep, Manglayang ini tidak hanya kawasan Wana Wisata Batu Kuda Cileunyi saja. “Tapi kalau kita lihat meliputi tiga kabupaten, ada Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Sumedang dan Kabupaten Bandung,” katanya.

Melihat historicalnya, kata dia, Manglayang menyimpan cerita yang bisa memotivasi sejumlah pihak. “Kebesaran sejarah, kebesaran alam, yang menjadi tanggungjawab kita. Mudah-mudahan Sadawana terus komitmen bersama-sama kita semua dan beliau punya gagasan mengembangkan sekolah konservasi. Sekolah alam, saya kira sangat penting karena memang penyelamatan lingkungan ini menjadi tanggungjawab generasi penerus. Yang hari ini kita kenal generasi Z, yang pasti akan berhadapan dengan kebutuhan yang meningkat dan penurunan kualitas lingkungan kalau tidak segera dilakukan langkah-langkah konservasi,” pungkasnya.

Baca Juga :  Pilu Pria Gangguan Jiwa di Banyuasin 20 Tahun Dipasung di Tempat Tak Layak

@engkos kosasih

Baca Berita Menarik Lainnya :