VISI.NEWS | JAKARTA – Menurut Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif, belum ada rapat antar kementerian yang membahas harga BBM subsidi atau non-subsidi untuk Juli 20241. Namun, evaluasi subsidi energi akan dilakukan.
Ketetapan Subsidi BBM di APBN 2024
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan bahwa jumlah subsidi BBM sudah ditetapkan di APBN 2024 dan tidak ada niat pemerintah untuk mengubahnya.
Harga BBM bersubsidi maupun non-subsidi akan tetap ditahan hingga akhir bulan Juni ini. Alokasi Anggaran Subsidi Energi 2024
Pemerintah mengalokasikan anggaran subsidi energi sebesar Rp 189,1 triliun untuk tahun 2024.
Jumlah ini mencakup subsidi Jenis Bahan Bakar Minyak Tertentu (JBT), LPG Tabung 3 Kg, dan listrik.
Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bulan depan disebabkan oleh beberapa faktor:
1. Beban Subsidi dan Kompensasi Energi
Pemerintah menghadapi beban subsidi BBM dan kompensasi energi yang membengkak hingga Rp 502 triliun pada tahun 2022. Akibatnya, mereka berencana menaikkan harga BBM bersubsidi, termasuk Pertalite dan Solar.
2. Harga Rata-Rata Minyak Mentah Indonesia
Harga minyak mentah Indonesia (Indonesia Crude Price) cenderung tinggi. Meskipun fluktuatif, harga minyak mentah di Indonesia saat ini masih berada pada level yang tinggi.
3. Tensi Global dan Negara Produsen
Lebih dari 50% pasokan minyak dunia berasal dari Timur Tengah, yang memiliki tensi geopolitik tinggi. Kekhawatiran akan berkurangnya pasokan minyak membuat harga minyak global meningkat.
@shintadewip