VISI.NEWS | ACEH – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mendorong peningkatan akses keuangan melalui program pengembangan wilayah Ekosistem Keuangan Inklusif (EKI). Program ini bertujuan untuk mengembangkan potensi ekonomi daerah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Langkah ini merupakan bagian dari upaya OJK dalam mendukung inklusi keuangan di berbagai pelosok negeri, agar semua lapisan masyarakat bisa merasakan manfaat dari akses keuangan yang lebih mudah dan terjangkau.
Kepala OJK Provinsi Aceh, Daddi Peryoga, pada Senin (8/7/2024) menyampaikan bahwa OJK bersama Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Provinsi Aceh, TPAKD Aceh Tamiang, dan International Labour Organization (ILO) Tim Promise 2 Impact telah menggelar kegiatan “Pengembangan wilayah ekosistem keuangan inklusif melalui komoditas minyak nilam sesi inkubasi.” Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pelatihan pendidikan keuangan keluarga dan kewirausahaan kepada petani nilam di Bappeda Aceh Tamiang, Kabupaten Aceh Tamiang, pada Selasa, 2 Juli 2024.
Dalam kegiatan tersebut, para petani nilam diberikan pengetahuan dan keterampilan mengenai pengelolaan keuangan yang baik, serta cara mengembangkan usaha mereka agar lebih produktif dan menguntungkan. Pelatihan ini diharapkan dapat membantu petani dalam memaksimalkan potensi ekonomi dari komoditas minyak nilam, yang merupakan salah satu komoditas unggulan di daerah tersebut.
Selain pelatihan, OJK dan TPAKD juga memberikan akses terhadap berbagai layanan keuangan, seperti pembiayaan usaha dan asuransi. Dengan adanya akses ini, petani nilam dapat lebih mudah mendapatkan modal untuk mengembangkan usahanya, serta melindungi usaha mereka dari risiko-risiko yang mungkin terjadi. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan para petani dan masyarakat di sekitar wilayah tersebut.
Daddi Peryoga menyatakan bahwa program ini merupakan bagian dari komitmen OJK dalam mendukung pembangunan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Ia berharap, melalui program EKI ini, dapat tercipta ekosistem keuangan yang lebih inklusif dan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang merata di seluruh wilayah Aceh.
Lebih lanjut, kerjasama dengan ILO Tim Promise 2 Impact juga diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi peningkatan kapasitas petani nilam, terutama dalam menghadapi tantangan globalisasi dan persaingan pasar. Dengan dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah dan lembaga internasional, OJK optimis program ini akan berhasil dan membawa manfaat nyata bagi masyarakat.
Pada akhirnya, peningkatan akses keuangan melalui program EKI diharapkan tidak hanya mampu meningkatkan kesejahteraan petani nilam di Aceh Tamiang, tetapi juga dapat menjadi contoh bagi daerah-daerah lain di Indonesia. Dengan demikian, inklusi keuangan dapat terwujud secara merata dan berkelanjutan, mendukung pertumbuhan ekonomi nasional yang lebih kuat dan stabil.
@rizalkoswara