VISI.NEWS | SUMEDANG – Pj. Bupati Sumedang, Yudia Ramli, menyerukan kepada seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk mengubah berbagai tudingan miring tentang birokrasi pemerintah. Organisasi yang sering dianggap kegemukan, berjalan lamban, dan kualitas pelayanan yang di bawah standar harus segera diperbaiki. “Untuk itu ada beberapa tindakan dalam menghadapi perubahan yakni, long life learning, learning organization dengan menggeser cara berpikir dan cara berinteraksi, creative thinking, analytic thinking, networking, dan collaboration,” kata Yudia saat menjadi pembicara dalam acara Pelatihan Kepemimpinan Administrator (PKA) angkatan II secara daring, Senin (29/7/2024).
Menurut Yudia, pandemi Covid-19 dan era disrupsi telah memotivasi Kabupaten Sumedang untuk menjadi yang pertama, terbaik, dan berbeda. “Sehingga berbagai lompatan dan terobosan dilakukan untuk terus memperbaiki administrasi pemerintahan dan layanan publik dengan melakukan transformasi digital. Hal ini dibuktikan dengan diraihnya indeks SPBE tertinggi nasional tahun 2022 yakni 3,84,” ujarnya.
Salah satu bukti keberhasilan transformasi digital adalah super aplikasi e-office yang telah banyak direplikasi oleh pemerintah daerah lain di Indonesia. “Aplikasi e-office yang dibangun tahun 2019 kini sudah efektif digunakan oleh seluruh perangkat daerah dan kecamatan bahkan sampai tingkat desa. Hal ini sebagai akselerasi penerapan SPBE yang pada akhirnya bermuara pada meningkatnya kualitas pelayanan masyarakat yang efektif, efisien, transparan, dan akuntabel,” tutur Yudia.
Yudia menjelaskan bahwa konsep layanan e-government di Sumedang ke depannya akan berfokus pada single window, di mana semua layanan tersedia dalam satu aplikasi. “Tahap berikutnya adalah melakukan Sumedang Connected dengan membangun jaringan internet sampai ke 270 desa. Saat ini pula sedang dikembangkan strategi penerapan artificial intelligence baik dengan sasaran personal ataupun institusional,” terangnya.
Dalam upaya percepatan penurunan stunting, aplikasi Simpati menjadi salah satu katalisator di Kabupaten Sumedang. “Saat ini telah diluncurkan aplikasi Simpati Jitu yang merupakan aplikasi penanganan stunting generasi kedua. Simpati Jitu memastikan program penurunan stunting efektif mulai dari sasaran dari hulu sampai hilir,” jelas Yudia.
Tidak hanya itu, Sumedang juga terus berinovasi untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik dan administrasi pemerintahan. “Dengan berbagai terobosan yang dilakukan, kami berharap dapat memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat dan menjadi contoh bagi daerah lain dalam mengelola pemerintahan yang modern dan responsif,” tambah Yudia.
Dengan semangat perubahan dan inovasi, Kabupaten Sumedang diharapkan dapat terus maju dan menjadi inspirasi bagi daerah lain dalam upaya meningkatkan kualitas birokrasi dan pelayanan publik.
@rizalkoswara