VISI.NEWS — Anggota Komisi B DPRD Kab. Bandung dari Fraksi Gerindra, H. Dedi Saepul Rohman, SH., saat Reses Masa Sidang II tahun 2021, membahas seputaran pemulihan perekonomian masyarakat di masa pamdemi covid 19.
Dia mengatakan, instrumen pemulihan perekonomian tersebut sebenarnya bisa melalui program Usaha Kecil Menengah (UKM) dalan wujud koperasi atau Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) yang biasanya dilakukan Dinas Tenaga Kerja dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan.
Kenyataan ini, menurutnya, bisa menjadi penyebab tersendatnya pemulihan perekonomian masyarakat karena banyak program Diklat yang masih belum maksimal pada pelaksanaannyan.
“Diklat itu merupakan sarana dalam mendongkrak perekonomian masyarakat menuju memandirian yang hakiki,” katanya saat Reses di GOR Desa Rancaekek Wetan, Rabu (24/3/2021).
Kalau pelaksanaannya sesuai dengan program penempatannya, dia meyakini, selain meningkatkan kemampuan masyarakat untuk berdaya saing. Karena itu merupakan instrumen pemberdayaan masyarakat guna mrmiliki kemampuan di bidang UKM.
Dedi menjelaskan, anggaran Diklat itu sebenarnya sudah tersedia di instansi terkait. Penyebab tersendatnya program itu tiada lain kurangnya sosialisasi sehingga mengakibatkan tidak makisimal terserap masyarakat.
Banyak program UMK bagus dalam upaya pemulihan perekonomian masyarakat, ungkap Legislator dari Komisi B ini, diantaranya, pelatihan Tata Boga, Tata Rias, Pelatihan Kemasan, dan berbagai pelatihan lainnya sebagai pendukung pemulihan ekonomi.
Solusinya dari permasalahan ini, dia mengemukakan, bisa dilakukan secara gencar program diklat ini secara merata dan tanpa melihat latar belakang pesertanya. Karena pada dasarnya program tersebut merupakan upaya pemulihan, jadi siapa saja bisa ikut dan digratiskan. Namun yang menjadi prioritas bagi program ini adalah masyarakat menengah ke bawah terdampak pandemi.
“Jadi untuk melaksanakan sosialisasinya nanti harus jelas dan merata yang diimplementasikan melalui ajakan secara langsung kepada masyarakat agar tumbuh minat bagi masyarakat untuk maju dan berkembang secara mandiri,” ujar dia.
Jangan bicara minat atau tidak minatnya masyarakat terhadap program tersebut, paparnya, tapi bagaimana masyarakat bisa menaruh minat dan tertarik untuk mengikuti program itu. Apa lagi anggarannya sudah tersedia, makanya penerapannya pun harus bisa direalisasikan secara maksimal.
Dia meyakini, kalau program tersebut bisa dilakukan dengan maksimal, pemulihan ekonomi masyarakat di masa pandemi ini akan cepat tertanggulangi. @qia.