VISI.NEWS – Satuan Tugas (Satgas) Citarum Harum Sektor-4/Majalaya kembali mengajak para siswa SMA untuk turut serta menjaga, memelihara, dan melestarikan daerah aliran sungai (DAS) Citarum yang berada di Cekungan Bandung.
Ajakan Satgas Citarum Harum itu dikemukakan dalam acara sosialisasi penanganan kerusakan DAS Citarum di SMAN 2 Majalaya, Desa Wangisagara, Kecamatan Majalaya, Kabupaten Bandung, Rabu (25/11/2020).
Langkah kerja Satgas Citarum Harum itu dalam upaya melaksanakan program revitalisasi Sungai Citarum menuju Indonesia Emas 2045.
Sebanyak 50 siswa yang mengikuti sosialisasi penanganan kerusakan DAS Citarum itu, merupakan kegiatan rutin Satgas dalam upaya memberikan edukasi kepada generasi muda yang menjadi harapan bangsa dalam upaya mengembalikan kelestarian Sungai Citarum yang sebelumnya dijuluki sungai terkotor di dunia.
Namun, saat ini kondisinya berlangsung membaik setelah ada peran serta masyarakat turut menjaga dan melestarikan Sungai Citarum. Saat sosialisasi berlangsung antara Satgas dan para siswa ada proses interaksi, di antaranya membahas antara dua jenis sampah, yakni sampah organik dan anorganik kemudian manfaatnya.
Komandan Sektor-4/Majalaya Satgas Citarum Harum Kolonel Inf Mulyono H.S., diwakili Danki Letda Arh Asep Rohman turut mengedukasi para siswa SMA tersebut berkaitan dengan lingkungan, di antaranya dalam penanganan sampah.
“Sampah itu masalah klasik,” kata Letda Arh Asep Rohman dalam rilis berita yang diterima VISI.NEWS, Kamis (25/11/2020)
Sudah diketahui oleh banyak orang, kata Asep Rohman, membuang sampah sembarangan tanpa melewati proses pengolahan akan menimbulkan pencemaran lingkungan.
“Membuang sampah sembarangan, bisa menimbulkan bau, banyak lalat sehingga mengancam kesehatan warga di sekitarnya. Untuk diketahui oleh masyarakat, sampah terbagi dua, yaitu sampah organik dan non-organik,” katanya.
Ia mengatakan sampah organik misalnya dari sisa daun pisang, daun kelapa, dan sejenisnya. Sampah organik bisa diolah, di antaranya untuk pakan maggot dan menjadi pupuk organik.
“Sampah anorganik seperti plastik, bisa dikomersialkan. Yaitu melalui bank sampah. Banyak manfaatnya sampah organik dan anorganik,” ujar Asep.
Ditegaskannya, sampah dapat merusak dan mencemari lingkungan, selain mengancam kesehatan.
“Kita harus bersama-sama menyadarkan semua warga bahwa sampah itu bisa dikelola dengan baik,” ucap Danki Satgas Sektor 4/Majalaya ini.
Asep mengatakan, mengelola sampah dengan baik dapat memberikan manfaat bagi ekonomi masyarakat. Dengan mengelola sampah yang baik bisa menjadi sumber kemaslahatan bagi umat. @bud












