Search
Close this search box.

Serapan Gabah Masih Rendah, Riyono Dorong Operasi Gabah Beras Besar-Besaran

Anggota DPR RI dari Fraksi PKS Riyono./visi.news/ist.

Bagikan :

VISI.NEWS | JAKARTA – Target 3 juta ton penyerapan beras oleh Bulog sampai saat ini masih sangat rendah di Bulog. Musim panen sudah dimulai sejak awal Febuari hingga awal Maret ini, tapi nyatanya serapan gabah dan beras Bulog masih belum sesuai harapan.

“Saya turun langsung ke petani dan Bulog sudah 2 kali, untuk memantau harga dan kondisi beras serta memastikan harga gabah dibeli 6.500 per kilogram dari petani. Secara mekanisme sudah bagus dan sesuai, hanya lambat dalam penyerapan gabah dari petani,” kata Anggota Komisi IV DPR RI, Fraksi PKS, Riyono Caping, Selasa (11/3/2025).

Ia menyebutkan, dari keterangan petugas Bulog dan TNI ada beberapa kendala saat ini yang dihadapi di masyarakat. Pertama secara SDM Bulog kekurangan personil, tim jemput gabah hanya 3 hingga 5 orang per Kabupaten, padahal 1 kabupaten ada 15 sampai 21 kecamatan, disaat panen bersama makan akan kesulitan dalam memantau panen yang terjadi.

“Kedua, sarana dan prasarana yang ada masih kurang pada saat digunakan bersamaan, seperti timbangan. Ketiga, petani sendiri juga masih merasa enggan atau kurang yakin proses pembelian akan mudah dan lancar. Petani lebih sering menjual gabah ke pengepul dengan harga 6.300 – 6.400 karena sebelumnya sudah punya ‘hutang’ saat masa tanam,” ungkapnya.

Keempat, kapasitas penggilingan dan pengering yang dimiliki oleh Bulog masih jauh dari kapasitas yang dibutuhkan. Penggilingan di Magetan hanya mampu menyerap 12 truk sehari atau 120 ton per hari. Padahal penggilingan milik swasta ada yang mampu hingga 1.000 ton per hari.

“Kendala diatas saya yakin hampir semua terjadi di wilayah Jawa yang merupakan pusat padi nasional, jika ini terjadi maka penyerapan 3 juta ton beras akan terancam gagal bisa dilakukan,” ungkapnya lagi.

Baca Juga :  Dedi Mulyadi Minta Polisi Tindak Tegas 'Jagoan Cikiwul' atas Ancaman THR

Kondisi ini harus diantisipasi dengan cermat oleh Bulog, sejak Januari sudah diingatkan bahwa target 3 juta ton beras akan berat. Butuh kerja ekstra keras bagi Kepala Bulog yang baru.

“Saya usul untuk ada Operasi GAS (Gabah Beras) besar–besaran yang melibatkan Kepala daerah, Kementan, Bulog dan TNI selama 1 pekan serentak nasional untuk memastikan penyerapan gabah dan beras petani, jika masih pola sekarang rasanya akan berat tercapai,” pungkasnya.

Sebagai informasi, Bulog Kancab Ponorogo yang mendapat penugasan 60.000 ton beras sejak awal panen sampai 10 Maret 2025, baru mampu menyerap 6.000 ton beras atau 10 persen dari target. Sementara, waktu yang diberikan, yang hanya sampai akhir april, menunjukkan sangat berat sekali target tersebut bisa tercapai. @givary

Baca Berita Menarik Lainnya :