VISI.NEWS | BANDUNG – Western Digital, salah satu raksasa industri penyimpanan, akhirnya mengambil langkah besar dengan memisahkan bisnis solid-state drive (SSD) dari hard disk drive (HDD). Dalam restrukturisasi ini, Sandisk akan menangani seluruh produksi dan penjualan SSD, sementara Western Digital akan berfokus pada teknologi HDD.
Keputusan ini telah lama dibahas dan akhirnya difinalisasi pada awal Maret 2025. Langkah ini merupakan perubahan terbesar dalam sejarah Western Digital, yang selama ini dikenal sebagai salah satu pemimpin di industri penyimpanan, baik HDD maupun SSD.
Western Digital mengakuisisi Sandisk pada 2016 dengan nilai USD 16 miliar. Saat itu, CEO Steve Milligan menyebut akuisisi ini sebagai langkah transformasi, karena Western Digital sebelumnya hanya fokus pada HDD, yang mulai dianggap usang dibandingkan SSD.
Di kalangan gamer, SSD Western Digital menjadi favorit, terutama seri WD Black, seperti WD Black SN850X, yang sering disebut sebagai salah satu SSD gaming terbaik. Namun, dengan restrukturisasi ini, branding WD pada produk SSD akan dihapus dan sepenuhnya digantikan oleh Sandisk.
Meskipun bisnis SSD dipisahkan, produksi tidak akan terhenti. Sejak 2024, Sandisk sudah mengelola semua operasional terkait flash memory, dan ke depan mereka akan tetap memproduksi dan menjual SSD.
Saat ini, Western Digital menggunakan fasilitas produksi yang diperoleh dari Kioxia (sebelumnya Toshiba) untuk memproduksi chip NAND. Sandisk kemungkinan akan melanjutkan produksi di fasilitas tersebut atau menggandeng mitra baru, seperti Samsung, untuk memenuhi kebutuhan produksi SSD mereka.
Bagi pengguna, perubahan ini akan terlihat dalam branding produk. SSD Western Digital akan kehilangan logo WD, dan Sandisk akan semakin dikenal sebagai produsen SSD, bukan hanya sebagai merek kartu memori SD. @ffr