VISI.NEWS | AMERIKA SERIKAT – Platform media sosial X (sebelumnya Twitter) mengalami gangguan besar yang menyebabkan layanan tidak dapat diakses pada Senin (10/3/2025) malam. Banyak pengguna mengeluhkan ketidakmampuan untuk memperbarui timeline, mengunggah cuitan, melakukan retweet, atau memberikan tanda suka pada unggahan.

Saat mencoba mengakses layanan, beberapa pengguna melihat pesan kesalahan dari Cloudflare yang menyatakan adanya gangguan server yang tidak teridentifikasi. Setelah beberapa jam mengalami kendala, X akhirnya kembali normal dan dapat digunakan.

Elon Musk, pemilik X, memberikan penjelasan mengenai insiden ini. Ia menyebut bahwa platformnya mengalami serangan siber dalam skala besar.

“Kami diserang setiap hari, tetapi ini dilakukan dengan banyak sumber daya. Entah sebuah kelompok besar yang terkoordinasi dan/atau sebuah negara yang terlibat,” tulis Musk di akun X miliknya.

Dalam wawancara dengan Fox Business Network, Musk mengungkapkan bahwa timnya masih menyelidiki penyebab pasti serangan ini. Namun, ia mengklaim bahwa aktivitas tersebut berasal dari alamat IP yang terdeteksi di wilayah Ukraina, seperti dikutip dari Variety (11/3/2025).

Musk sendiri telah mengakuisisi Twitter pada Oktober 2022 dengan nilai transaksi sebesar 44 miliar dolar AS. Sejak pengambilalihan tersebut, ia telah memangkas sekitar 80% tenaga kerja di perusahaan tersebut. @ffr