VISI.NEWS – Lembaga survei Charta Politika Indonesia menunjukkan pergeseran tiga besar elektabilitas partai politik. PDI Perjuangan masih merajai dengan elektabilitas 22,8 persen, disusul Gerindra 17,5 persen. Tetapi posisi ketiga kini menghadapi PKB dengan elektabilitas 9,4 persen.
” PDIP masih memimpin 22,8 persen,” ujar Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia Yunarto Wijaya ketika merilis survei secara berani, Kamis (12/8/2021).
Di urutan keempat ada PKS dengan elektabilitas 6,8 persen. Kemudian diikuti Partai Demokrat dan Partai Golkar dengan elektabilitas yang sama yaitu 6,6 persen.
Pada posisi berikutnya ada NasDem dengan elektabilitas 4,8 persen. Kemudian, tak sampai ambang batas parlemen, ada PPP dengan elektabilitas 2,3 persen, PAN 1,7 persen, PSI 1,2 persen.
Partai lainnya berada di bawah 1 persen, yaitu Perindo (0,7 persen), Gelora (0,3 persen), Hanura (0,3 persen), Partai Ummat 0,2 persen, PKPI (0,1 persen), PBB ( 0,1 persen), Berkarya (0,1 persen). Sementara responden yang tidak tahu atau tidak menjawab 18,5 persen.
Yunarto menjelaskan, dari segi tren elektabilitas, PDIP stabil dan cenderung meningkat dari 20,7 persen, Gerindra terjadi peningkatan dari survei sebelumnya yaitu hanya 14,2 persen. Sementara PKB meski terjadi penurunan dari 9,7 persen masih berada di posisi ketiga.
Sementara PKS mengalami penurunan dari 8,2 persen menjadi 6,8 persen. Kemudian Demokrat terjadi peningkatan dari 4,2 persen menjadi 6,6 persen.
Partai Golkar mengalami penurunan dari sebelumnya 7,8 persen menjadi 6,6 persen. NasDem juga cukup stabil. Ada catatan untuk partai yang ikut Pemilu 2019 lalu masih belum mencapai ambang batas parlemen yaitu PPP, PAN, PSI, serta Hanura.
“Masih ada PR untuk melewati ambang batas PPP, PAN, Hanura dan PSI,” ujar Yunarto.
Survei Charta Politika Indonesia dilakukan pada 12-20 Juli 2021 dengan metode wawancara tatap muka. Metode pengambilan sampel menggunakan multistage random sampling dengan 1200 responden. Survei ini memiliki margin of error sebesar 2,83 persen.@mpa/mdk