Asep B Kurnia (Aa Maung, mengenakan pakaian hitam dan ikat kepala warna biru) saat diwawancara wartawan di kantor DPC Partai Demokrat, Kabupaten Bandung./visi.news/yusup supriatna VISI.NEWS – Salah satu Bakal Calon Wakil Bupati Bandung (Bacalonwabup) yang masuk penjaringan Partai Demokrat (PD), Asep B Kurnia atau yang lebih akrab dipanggil Aa Maung mendatangi Kantor Sekretariat Dewan Perwakilan Cabang Partai Demokrat di Kompleks Taman Kopo Katapang Blok G2 Nomor 11 Desa Pangauban, Kecamatan Katapang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Kamis (3/9) Siang.
Kata Aa Maung, kedatangannya ini setelah sebelumnya melayangkan surat audiensi. Selain itu, ia juga menginginkan kejelasan langsung dari DPC Partai Demokrat terkait rangkaian tahapan penjaringan.
“Kami datang, kami daftar, dan kami ikuti proses tahapan dengan masih melakukan sosialisasi proses penjaringan ini sedang berlangsung, Namun di tengah perjalanan muncul Format B1 KWK yang dikeluarkan oleh DPP untuk salah satu paslon. Jelas saya kaget dan kecewa atas keputusan AHY selaku ketum,” tegas Aa Maung saat diwawancara wartawan usai pertemuan dengan pengurus DPC, di kantor sekretariat Partai Demokrat, di Katapang.
Kata Aa Maung, seharusnya yang diusung itu kader murni dari demokrat. Apa lagi yang mengikuti penjaringan ini, adalah kader Demokrat.
“Demokrat dalam Pilbup ini, seharusnya bisa mengusung bukannya mendukung. Hasil tersebut, makanya saya melayangkan protes dan mengkritisi atas hasil penjaringan ini,” ucapnya.
Lanjut Aa, kita lihat ke depannya seperti apa. Kondisi yang terjadi saat ini, dapat dijadikan pembelajaran dalam etika berpolitik dengan harapan Partai Demokrat menjadi lebih baik lagi.
Ini penting dilakukan agar ke depannya Partai Demokrat bisa dipercaya masyarakat dalam menampung aspirasi. Selain itu juga, ke depannya bisa mencetak kader terbaik yang berkompeten berguna bagi masyarakat khususnya di Kabupaten Bandung.
Sementara itu Ketua DPC Kabupaten Bandung H. Endang mengatakan ada 3 kader yang juga bacalon bupati dan wakil bupati yang masuk penjaringan yang datang, yaitu Asep B Kurnia, Deni Zaelani, dan Ery Juwono.
“Asep B Kurnia datang langsung. Namun, dua laiinya yakni Deni Zaelani dan Eri Juwono diwakilkan,” ucap Endang.
Menurut dia kedatangan mereka, yakni mempertanyakan nasibnya dalam penjaringan ini.
“Hal wajar ketika mereka kecewa dan menanyakan perihal penjaringan ini, mereka kan kader dan juga sebagai bacalon penjaringan,” jelasnya.
Pastinya, lanjut Endang, mereka terlebih dahulu akan datang kepadanya menanyakan perihal ini.
“Aspirasi kami tampung dan kemudian akan diteruskan ke DPD dan DPP,” tuturnya.
Perihal adanya ratusan anggota LSM GMBI yang berada di kantor DPC Partai Demokrat, merupakan inisiatif mereka.GMBI merupakan bagian dari tim pemenangan Dadang Supriatna dan Sahrul Gunawan.
“Beberapa waktu lalu, GMBI sudah menyatakan sikap dengan deklarasi dan mendukung serta mengusung pasangan Bedas,” ucapnya.
Lanjut Endang, kedatangan massa GMBI ini juga untuk mengawal dan menjaga keamanan agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.
“Ini juga untuk melakukan pengamanan agar konstelasi pendaftaran besok berjalan lancar,” jelasnya.
Endang menambahkan, massa ini juga datang untuk melakukan pengamanan. “Mereka datang setelah mendengar ada sekelompok massa akan datang ke kantor DPC Partai Demokrat,” pungkasnya. @yus
Memalukan sekali… Jika hanya akan kehadiran seorang AA. Maung Partai Demokrat menyiapkan Pagar hidup dari GMBI…Pengecut…!!!