Search
Close this search box.

Aji Sineas Muda, Penggagas Film Animasi Gunung Padang

Bagikan :

VISI.NEWS | KAB. BANDUNG -Film Animasi Fiksi Gunung Padang yang hari kemarin di perbincangkan dalam diskusi terbatas, telah membuka mata khalayak yang hadir saat itu untuk merasa salut, pada sineasnya muda bernama Aji ini. Betapa tidak, anak anak kreatif di tatar sunda, mampu menunjukan bukti, bahwa dari para pemuda generasi bangsa ini, mereka bisa mewujudkan mimpinya. Dengan bermodal nekad, mereka yang sedari awalnya tak memiliki kemampuan membuat animasi, malah berjuang berjibaku habis-habisan hingga terlahir bisa membuat karya monumental film Animasi, yang mengangkat film animasi Fiksi, Gunung Padang. Adapun acara diskusi ini mengambil tempat di Bale Prabu Soreang.

Aji sendiri sebagai sineas muda, saat ditanya pembawa acara Eva Sri Rahayu, mengapa ia tertarik mengangkat Gunung Padang. Ia lantas menceritakan pengalaman pertamanya saat menjejakkan kaki ke sana beberapa tahun ke belakang, di tahun 2012 bersama mentornya Kang Dicky Almarhum. Di mana pengalaman itu rupanya meninggalkan jejak kuat dalam memorinya, hingga begitu berdampak, sampai-sampai, pengalamannya itu, intens kemudian muncul dalam mimpi mimpinya beruntun, dan terus terulang, hingga menjadi kegelisahan bathin yang tidak bisa ia pecahkan sendiri.

Beruntungnya, ia pun dipertemukan dengan Seorang Ahli Hypnotherapist, yang mampu menguatkan pengalamannya di dunia mimpi tersebut. Takala bertemu Alguskha Nailendra seorang Ahli Hypnotherapist profesional yang bisa menjabarkan kegelisahan batin sineas muda tersebut.

Dan pada akhirnya, berkat penguatan sugesti, Aji pun bisa mengembara ke alam mimpi, yang menurut Alguskha sendiri, “Saat memori kolektif dari masa lampau yang terhimpun di ruang kesadaran tertentu, atau tersimpan di langit, itu bisa dimasuki oleh orang-orang khusus, yang memiliki kekuatan spirit, yang sudah teraktivasi,” ungkapnya.

Baca Juga :  Harga Emas Antam Hari Ini, Jumat 7 November 2025

Screening Film Gunung Padang, dan dihadiri oleh berbagai komunitas film di Kab. Bandung, maupun kalangan seniman lainnya, baik seniman musik tradisional seperti group Tarawangsa dari Ciwidey, group Kelompok Penyanyi Jalanan (KPJ) yang diketuai Igun Ruhiat biasa di sapa Apih, dan group lainnya musik Prabu, dengan Aliran musik baladanya, yang digawangi Bang Arief seorang aktifis pergerakan kebangsaan, sebagai vokalisnya, yang juga pemilik dari Bale Prabu Soreang, dimana ia adalah sosok yang sangat support pada pergerakan kesadaran berbudaya dan kebangsaan.

Begitupun hadir dari kalangan sastrawan Ketua Forum Seniman Kabupaten Bandung Ridwan C.H Madris, ada juga dari forum lintas agama, dan dari lembaga PCNU, hadir Ketua LTN NU Kab. Bandung Bambang Melga yang juga sebagai Dosen FIK Tel-U, dan Dewan Pakar dari organisasi ICMI Kab. Bandung.

Perbincangan di sesi pemaparan Gunung Padang, dengan nara sumber ahli Yusuf Maulana atau Kang Uche seorang Geolog, peserta di ajak larut masuk ke periode 27.000 tahun SM, di mana masa lalu berdirinya Gunung Padang merupakan hasil karya yang di ciptakan manusia masa itu, yang batuan pendirinya di cari dari batuan intrusi, yang tidak ada ditemukan di daerah tersebut, dan seperti dari hasil temuan para ahli, Gunung Padang ini unik, ternyata, itu di bangun oleh tiga peradaban yang berbeda masanya.

Dan sakralitas keberadaan Gunung Padang itu sendiri ternyata, dibuat untuk menandai tempat tersebut sebagai tempat yang sakral, istimewa, yang bisa menetralkan energi, dan mengaktivasi energi-energi positif manusia.

Kehadiran dua narasumber lainnya dalam bincang-bincang Film Fiksi Animasi Gunung Padang ini, membuat sesi diskusi tersebut berlangsung dengan sangat hangat, terbukti tarik ulur istilah pada narasi-narasi yang diperdebatkan dalam diskusi tersebut, baik komentar maupun yang mengkritisi, akhirnya harus mendudukan persoalan, sesuai porsi sudut pandang sebagaimana persepsi nilai kepositifan awal yang ada.

Baca Juga :  Doa Mustajab di Akhir Pekan: Waktu yang Tepat untuk Berdoa

Closing statemant dari sineas muda berbakat Aji, ia menyampaikan bahwa, ” sekarang kita adalah pewaris peradaban Nusantara, kalo bukan kita lalu siapa lagi,” tuturnya menutup akhir diskusi film animasi Gunung Padang ini.

@uli

Baca Berita Menarik Lainnya :