Search
Close this search box.

Aktivis dari Jogja Gelar aksi di Amsterdam, desak Ahold Delhaize Perbaiki Komitmen Cage-free Mereka di Indonesia

Bagikan :

VISI.NEWS | AMSTERDAM – Animal Friends Jogja (AFJ) dan Sinergia Animal, dibantu Milieudefensie Jong (Friends of Earth Netherlands) melakukan aksi protes di salah satu supermarket milik Ahold Delhaize di Amsterdam, Belanda, mendesak perusahaan retailer asal Belanda ini mempersingkat waktu transisi telur bebas kandang baterai mereka di Indonesia. Di jam makan siang yang sibuk di Dam Square, salah satu daerah turisme utama, dua orang aktivis mengenakan topeng ayam membentangkan spanduk di depan supermarket, dan seorang lagi membagikan flyer kepada pelanggan Ahold Delhaize, mengajak mereka menandatangani petisi.

“Super Indo, brand milik Ahold Delhaize di Indonesia, mengumumkan komitmennya untuk menjual 100% telur bebas kandang baterai di gerai-gerainya, namun transisi ini akan mereka lakukan dalam 12 tahun. Jangka waktu yang terlalu lama dan tidak sejalan dengan standar transisi global yang berkisar antara 7-10 tahun,” kata Dhiani Probhosiwi, Manajer Kampanye AFJ dalam rilis yang diterima VISI.NEWS, Senin (25/9/2023).

“Sebagai pemimpin di pasarnya, Ahold Delhaize seharusnya memberi contoh yang baik dalam meningkatkan kualitas hidup hewan di setiap negara tempat mereka berbisnis, termasuk di Indonesia,” kata Dhiani.

Ahold Delhaize tertinggal dari perusahaan ritel lainnya dalam kebijakan kesejahteraan hewan

Ribuan perusahaan di seluruh dunia telah berkomitmen untuk menghentikan suplai dari sumber telur kandang baterai dengan batas waktu transisi tiga sampai sepuluh tahun. Tiga contoh utama adalah komitmen dari tiga peritel besar, Tesco Lotus, Mydin, dan Grup DIA. Tesco telah mengumumkan kebijakan telur bebas kandang baterai pada tahun 2019, dan berencana menyelesaikan transisinya di Asia Tenggara, termasuk Malaysia dan Thailand, untuk 100% bebas kandang baterai pada tahun 2028. Tahun 2023 Mydin telah menyatakan komitmennya untuk menjual telur bebas kandang baterai pada tahun 2030 di semua gerainya di Malaysia. Selain itu, di Amerika Latin, Grup DIA telah berkomitmen untuk hanya menjual telur bebas kandang baterai di 5.700 tokonya di Amerika Latin pada tahun 2028.

Baca Juga :  Pasca Reformasi, Golkar Duduki Kursi Ketua DPRD Pasuruan

“12 tahun adalah waktu yang sangat lama jika dibandingkan dengan komitmen mereka di Amerika Serikat dan Eropa, yang akan selesai hanya dalam tiga tahun dari sekarang,” kata Elfha Shavira, manajer kampanye AFFA, koalisi dua organisasi perlindungan hewan––Animal Friends Jogja dan Sinergia Animal.

“Semakin lama, semakin banyak ayam dalam rantai pasok Super Indo yang harus menanggung penderitaan dari sistem yang dianggap sebagai salah satu praktik terburuk dalam industri makanan,” tambah Elfha.

Pada tahun 2022, Indonesia memiliki kurang lebih 370 juta ayam petelur, yang mayoritasnya dikurung dalam sistem kandang baterai konvensional, sebuah sistem produksi telur yang intensif. Dalam sistem ini, ayam menghabiskan seluruh hidup mereka di ruang yang lebih kecil dari kertas A4 yang mencegah mereka mengekspresikan perilaku alami mereka, seperti berjalan bebas, mematuk, dan melebarkan sayap sepenuhnya.

@mpa

Baca Berita Menarik Lainnya :