VISI.NEWS | BANDUNG – Pemberangkatan jemaah umrah di tanah air yang seharusnya bisa diterbangkan pada tanggal 23 Desember 2021, akhirnya ditunda hingga awal tahun 2022 nanti. Kebijakan tersebut diambil pemerintah, guna menghindari terpaparnya varian Omicron.
Langkah pemerintah tersebut dinilai sangat tepat meskipun pahit bagi jemaah yang akan berangkat umrah, hal ini dikatakan Anggota Komisi V DPRD Jawa Barat (Jabar) Johan J Anwari. Menurutnya, keputusan pemerintah untuk menunda keberangkatan jamaah umrah tersebut, bukan serta-merta atau secara tiba-tiba diputuskan.
“Pemberangkatan perdana umrah yang seharusnya dijadwalkan bisa berangkat pada tanggal 23 Desember 2021, akhirnya ditunda hingga awal tahun 2022, keputusan ini dinilai sudah tepat meskipun pahit untuk para jemaah umrah,” katanya.
Kepada VISI.NEWS, Selasa (21/12/21), politisi PKB ini menjelaskan, pemerintah tentunya mempertimbangkan terkait dengan beredarnya kabar mewabahnya varian Omicron disejumlah negara, termasuk Indonesia, dimana baru-baru ini santer terdengar sudah terdeteksi varian Omicron.
“Pemerintah melalui Menteri Kesehatan menyebutkan adanya indikasi varian Omicron yang saat ini sudah terdikteksi, hal ini kemudian menjadi salah satu pertimbangan ditundanya keberangkatan umrah,” jelasnya.
Diketahui, di penghujung tahun 2021 ini, sebanyak 60 ribu jemaah umroh, bakal diberangkatkan ketanah suci Mekah, namun akibat varian Omicron, akhirnya ditunda hingga 2022, untuk itu ribuan jamaah umrah agar tetap bersabar.
“Setelah hampir dua tahun tidak ada pemberangkatan, akhirnya jemaah bisa berangkat di akhir tahun 2021, namun lagi-lagi gagal berangkat hingga menunggu diawal tahun 2022,” ujar Johan.
Meski demikian, upaya pemerintah tersebut tidak lain untuk mengantisipasi penyebaran varian Omicron di tanah air, sehingga keputusan ditundanya keberangkatan umrah tersebut dinilai sangat penting dilakukan.
“Intinya adalah karena upaya pencegahan, semoga di awal tahun 2022 kondisinya dinyatakan normal, sehingga jemaah umrah dapat menjakan ibadah di tanah suci mekah,” pungkasnya.@eko