VISI.NEWS | JAKARTA – Apple Inc. akhirnya melunasi sisa utang investasi sebesar 10 juta dolar AS (sekitar Rp 163 miliar) kepada pemerintah Indonesia. Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengonfirmasi bahwa pembayaran tersebut telah diterima, menyelesaikan komitmen investasi Apple untuk periode 2020-2024.
“Sudah, sudah, dia (Apple) sudah kok, kita sudah terima. Jadi sudah, yang untuk 10 juta (dollar) kan, saya bisa menyampaikan bahwa sudah (diterima),” ujar Agus, Rabu (18/2/2025).
Pembayaran ini membawa angin segar bagi kemungkinan masuknya iPhone 16 ke pasar Indonesia. Sebelumnya, keterlambatan dalam pemenuhan investasi menghambat Apple dalam memperoleh sertifikasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dari Kemenperin, yang menjadi syarat utama untuk menjual perangkat di Indonesia.
Agus juga mengungkapkan bahwa tim Apple telah melakukan tiga kali pertemuan dengan pihak Kemenperin untuk membahas investasi, termasuk strategi memenuhi persyaratan TKDN. Menurutnya, negosiasi berjalan dengan baik dan diharapkan segera mencapai kesepakatan.
Lebih lanjut, Apple dikabarkan tengah mempertimbangkan untuk membangun pabrik di Indonesia. Laporan dari Nikkei Asia menyebutkan bahwa Apple sedang berdiskusi dengan beberapa pemasok terkait rencana produksi iPhone di Tanah Air. Jika rencana ini terealisasi, Apple dapat memenuhi ketentuan TKDN yang selama ini menjadi kendala utama.
Selain itu, Apple sebelumnya telah menyepakati investasi senilai 1 miliar dolar AS (sekitar Rp 15,95 triliun) untuk mendirikan pabrik aksesori AirTag di Batam. Namun, pemerintah menegaskan bahwa investasi ini belum cukup untuk mencabut larangan penjualan iPhone 16 di Indonesia karena tidak terkait langsung dengan produksi perangkat tersebut.
Dengan lunasnya utang investasi dan pembicaraan intensif antara Apple dan pemerintah, harapan bagi iPhone 16 dan iPhone 16e untuk segera hadir di Indonesia semakin besar. @ffr
