VISI.NEWS – Merasa kelimpungan untuk membeli Laptop, orang tua siswa terpaksa pinjam uang ke Bank Emok, menurutnya itu merupakan sebuah solusi mudah untuk membeli sarana tersebut.
Padahal sebelumnya, dikatakan beberapa anggota DPRD Kabupaten Bandung, kalau imbauan guru untuk membeli laptop itu tidak bersifat wajib. Maka dianjurkan untuk mencari altetnatif sebagai solusi pemenuhan hal tersebut.
Kenyatannya, dari hasil survey dilapangan, pembelian laptop bekas di online mengalami peningkatan. Konsumennya adalah orang tua siswa agar anaknya bisa belajar maksimal sesuai imbauan guru.
Ketika ditanyakan kepada orang tua siswa yang meminta namanya tidak disebutkan, dia mengatakan, untuk belajar memang anaknya dibuat kelompok, untuk 5 sampai 7 orang siswa satu laptop. Namun hal itu menurutnya menjadikan pembelajaran yang diterima anaknya tidak maksimal.
“Alasan guru, agar siswa mahir menggunakan laptop bila dimulai dari usia Sekolah Dasar. Jadi selanjutnya bisa menguasai penggunaannya. Terpaksa kami meminjam uang ke Bank Emok,” katanya, Kamis (26/8/2021).
Padahal Ketua Fraksi Demokrat DPRD Kabupaten Bandung, H. Osin Permana, menegaskan, kalau imbauan itu tidaklah wajib. Apalagi di masa pandemi covid 19, jangankan membeli laptop untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya saja warga rada kesulitan.
“Kalau ada suratnya atau perintah dari sekolah agar siswa mempunyai laptop, harap bawa kemari,” ujar Osin.
Demikian juga dengan Ketua Komisi D, Maulana Fahmi, menyatakan kalau imbauan itu tidak wajib. Sekolah atau guru harus mencari solusi atau alternatif dari kebutuhan laptop itu. @qia