VISI.NEWS – Jambore kemitraan yang dihadiri oleh 50 pentahelik digelar Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Bandung di Kampung Cai Rancaupas, Rabu-Kamis (12-13/8).
Kepala Disparbud H Yosef Nugraha mengatakan,
selain jambore kemitraa bertema “Ngubek Pakidulan Bandung 2020” itu, pihaknya juga menggelar kegiatan sebagai sarana dalam rangka perumusan rencana kerja sama secara kolaboratif. Yaitu seluruh pelaku usaha yang ada di Kabupaten Bandung aktif dalam membangun kepariwisataan sehingga kab. Bandung lebih maju.
“Pemerintah kab. Bandung melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan ada strategi pembangunan pariwisata, khususnya di Kecamatan Soreang sebagai ibu kota Kab. Bandung dengan fasilitas yang sudah ada seperti di kawasan gedong budaya “Sabilulungan ”. Soreang akan dijadikan destinasi wisata tersendiri bagi pengembangan pariwisata dan perekonomian,” kata Yosef kepada wartawan, Kamis (13/8).
Dijelaskannya, jalan protokol Gading Tutuka punya potensi menjadi pusat kuliner yang saat ini sedang tumbuh berkembang. Namun dalam pertumbuhannya memerlukan konsep yang jelas agar tumbuhnya itu menuju arah pembangunan kepariwisataan dan berkontribusi positif terhadap perkembangan perekonomian.
“Selain itu dikawasan Gading Tutuka ada Gedung Baznas yang cukup representatif. Lokasi ini juga bisa dioptimalkan untuk dijadikan penyediaan pusat oleh-oleh dan cendera mata bagi wisatawan yang berkunjung ke destinasi yang ada di wilayah Kab. Bandung. Baik makanan maupun pakaian hasil karya masyarakat Kabupaten Bandung banyak yang potensial. Tentunya yang belum tersentralisir, mengingat hingga kini Kab. Bandung belum memiliki setral oleh-oleh bagi wisatawan yang berkunjung khususnya ke wilayah selatan,” tambahnya.
Dia berharap, dengan adanya sentra oleh-oleh, kunjungan dan buah tangan khas Kabupaten Bandung akan menjadi sesuatu yang diburu wisatawan.
Sementara itu, Bupati Bandung H. Dadang M. Naser yang diwakili Asisten Ekonomi dan Kesejahteraan Kabupaten Bandung , H. Marlan mengatakan, jambore kemitraan merupakan sektor yang telah menjadi sumber devisa negara peringkat ke-2 setelah sektor migas. Namun, hal ini tidak berlaku seluruhnya di wilayah Kab. Bandung.
“Karena objek wisata alam yang ada di Kab. Bandung tidak satu pun yang dimiliki pemerintah Kab. Bandung, melainkan dimiliki oleh BUMN, dan ini berdampak terhadap kontribusi PAD dari sektor wisata alam,”katanya.
Tahun 2020 adalah tahun yang sangat berat bagi industri pariwisata termasuk wisata yang ada di indonesia. Karena pandemic Covid 19 menyerang hampir seluruh isi bumi tanpa terkecuali.
Dampak dari corona virus ini, juga menyerang perekonomian didunia dengan segala permasalahan yang timbul akibat efek berantai yang diakibatkannya.
Oleh sebab itu, Disparbud membuat strategi dan program pemulihan sektor pariwisata pasca pandemi Covid 19, salah satunya yaitu kegiatan Jambore Kemitraan Pariwisata.
Ketua Alone Ferosa Parahiyangan (AFP) Kang Takur, merasa bangga jadi bagian dari duta wisata. Karena itu dia bersama jajaran anggota club AFP siap mengelilingi sejumlah titik lokasi wisata dalam upaya kembali menggairahkan obyek wisata di Kabupaten Bandung.
“Kami bangga sebagai klub otomotif yang bisa dijadikan duta wisata Kabupaten Bandung. Untuk itu terima kasih Kadisparbud semoga wisata Kabupaten Bandung tetap jadi primadona dan menjadi buruan para wisatawan domestik dan asing,” tuturnya. @pih