VISI.NEWS | FLORES TIMUR – Sebanyak 10.777 warga dari sejumlah desa dan kecamatan di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, terpaksa mengungsi akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki, Sabtu (9/11/2024).
Letusan vulkanik ini telah menghancurkan permukiman dan menyebabkan kerusakan parah di sejumlah wilayah di kaki gunung.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Flores Timur, Hery Lamawuran, menyebutkan pengungsi tersebut meliputi berbagai kalangan, termasuk bayi, lansia, ibu hamil, dan penyandang disabilitas.
“Dari total pengungsi yang berjumlah 10.777 jiwa, terdapat 509 balita, 20 penyandang disabilitas, 42 ibu hamil, 113 ibu menyusui, dan 872 lansia,” ujar Hery, Sabtu (9/11/2024).
Hery mengungapkan sebagian besar warga yang terdampak mengungsi ke posko pengungsian yang telah disediakan pemerintah di Desa Konga, Desa Bokang, dan Desa Lewolaga. Namun, ada juga yang memilih mengungsi ke rumah warga di luar daerah atau bahkan meninggalkan Flores Timur menuju Kabupaten Sikka.
Distribusi Pengungsi di Sejumlah Kecamatan
Kecamatan Titehena: 5.522 jiwa
Kecamatan Wulanggitang: 1.255 jiwa
Kecamatan Demon Pagong: 193 jiwa
Kecamatan Ile Bura: 25 jiwa
Kecamatan Larantuka: 215 jiwa
Kabupaten Sikka: 3.512 jiwa
Kecamatan Ile Mandiri: 43 jiwa
Kecamatan Adonara: 12 jiwa
Hery menambahkan bahwa bantuan logistik dan dukungan medis dari pemerintah dan lembaga kemanusiaan terus mengalir ke wilayah-wilayah terdampak. Namun para korban yang tinggal di posko-posko pengungsian masih membutuhkan bantuan, terutama kebutuhan dasar.
Letusan Gunung Lewotobi Laki-laki tidak hanya menyebabkan kerusakan fisik yang besar, tetapi juga menelan korban jiwa. Puluhan rumah rusak dan terbakar akibat panasnya lava dan material vulkanik yang dikeluarkan. Selain itu, setidaknya 31 warga mengalami luka berat, 32 lainnya luka ringan, sementara 9 orang dipastikan meninggal dunia.
“Tujuh orang sedang dirawat, sembilan meninggal dunia,” ungkap Hery.
Selain luka fisik, banyak warga yang juga terpapar gangguan pernapasan akibat asap vulkanik. Hingga saat ini, tercatat ada 119 kasus Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) dan 54 kasus luka (vulnus) akibat terkena material letusan.
Distribusi Bantuan untuk Pengungsi
Pantauan tim detikBali di Desa Bokang, Kecamatan Titehena, menunjukkan bahwa sekitar 748 jiwa telah mengungsi ke tempat yang lebih aman. Bantuan berupa makanan, minuman, dan kebutuhan dasar lainnya telah disalurkan kepada para pengungsi
Anak-anak yang berada di pengungsian juga menerima biskuit dan minuman sebagai bantuan sementara. Saat ini, erupsi gunung api itu masih terus berlanjut.
Pemerintah dan relawan terus bekerja keras untuk memberikan dukungan kepada korban dan memantau perkembangan situasi di lapangan. @desi