VISI.NEWS – Jatuhnya rekomendasi DPP PKB ke pasangan Iwan Saputra – IIp Miftahul Paos, tak menyurutkan Haris Sanjaya untuk tetap maju sebagai bakal calon Wakil Bupati di Pilkada Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat.
Haris yang juga sebagai Ketua DPC PKB Kabupaten Tasikmalaya selama dua periode resmi mendaftar ke KPU mendampingi bakal calon Bupati, Azies Rismaya Mahpud, Sabtu (5/9) kemarin.
Pasangan Azies – Haris diusung oleh Partai Gerindra dan Partai Demokrat. Namun, saat pendaftaran pencalonan, Haris masih menggunakan atribut PKB dan ornamen PKB lainnya. Bahkan berangkat dan pulang ke KPU pun dari Sekretariat PKB. Tidak hanya itu, Haris juga mengaku masih mendapatkan dukungan dari 36 PAC PKB yang loyal kepada dirinya.
Keruan saja, apa yang dilakukan Haris tersebut mendapat reaksi keras dari jajaran fungsionaris DPC PKB lainnya. Mereka menuding bahwa Haris sudah bukan kader PKB lagi karena tidak mentaati perintah partai. Apalagi diperoleh informasi bahwa Haris sudah pindah partai ke Demokrat dan memiliki KTA.
Atas kondisi tersebut para pengurus dan fungsionaris DPC PKB Kabupaten Tasikmalaya tersebut berkumpul di kediaman KH. Acep Adang di Jalan Cisaro Cipasung, Kabupaten Tasikmalaya, Sabtu (5/9) malam.
“Kami sangat menyayangkan terhadap sikap dan pola Haris dan kawan-kawan. Bagaimana tidak, padahal sudah berpindah partai dan mendapatkan KTA, namun masih menggunakan atribut PKB,” kata Wakil Ketua DPW PKB Jawa Barat, H. Oleh Soleh.
Menurutnya, dengan sikap Haris tersebut otomatis secara hirarki dan yuridis tidak boleh memakai simbol, atribut, dan apa pun yang berhubungan dengan PKB. Untuk itu sangatlah tepat jika pihaknya meminta Haris untuk segera menurunkan simbol-simbol PKB, baik di baligo maupun APK lainnya.
Adapun pertemuan dengan struktur pengurus DPC PKB Kabupaten Tasikmalaya baru, membahas dan menginformasikan bahwa kini status Haris Senjaya sudah berakhir sebagai Ketua DPC PKB Kabupaten Tasikmalaya seiring dengan terbitnya SK DPP PKB yang baru diterbitkan.
“Untuk struktur Ketua DPC PKB kini dipegang Muhamad Dawam, dari DPW PKB Jawa Barat,” tuturnya.
Oleh pun mengultimatum Haris Sanjaya agar tidak boleh mempergunakan sekretariat atau Kantor DPC PKB Kabupaten Tasikmalaya untuk kegiatan Haris Sanjaya dan kelompoknya. Hal tersebut dinilai sebagai pelanggaran berat dan bakal disomasi bila terus dilakukan.
“Segera turunkan atribut PKB, jika tidak kami akan melakukan somasi. Kami juga tidak mengizinkan mempergunakan kantor DPC,” tegasnya.
Dijelaskan Oleh, jika Haris Sanjaya sudah bukan kader PKB. Sebab yang disebut kader PKB, yakni jika Haris masih secara hati, pikiran, jiwa dan gerak-geriknya diserahkan dengan PKB. Namun jika langkahnya sudah tidak sesuai dengan intruksi PKB, maka bukan lagi kader PKB, ungkapnya.
Sementara itu tanggapan santai disampaikan KH. Acep Adang Ruhiat, yang merupakan Dewan Syuro DPP PKB Jawa Barat. KH. Acep yang juga sebagai anggota DPR RI Fraksi PKB tersebut tidak banyak menanggapi terkait sikap Haris Sanjaya.
Dia hanya menyampaikan bahwa dalam pertemuan tersebut lebih banyak membahas terkait persiapan memenangkan pasangan Iwan – Iip. Termasuk mempersiapkan pendaftaran pencalonan pasangan WANI ke KPU Kabupaten Tasikmalaya, ungkapnya.
Adapun dalam pertemuan tersebut, dihadiri sejumlah fungsionaris PKB, mulai anggota Fraksi PKB DPRD Kabupaten Tasikmalaya, seperti, Ami Fahmi, Jejeng Z Muttaqin dan Hakim Jaman. Hadir pula politisi PKB, Oos Basor dan Nana Sumarna, beserta para pengurus PAC PKB se-Kabupaten Tasikmalaya yang baru.
Terpisah, Haris Sanjaya mengakui dan menghargai keputusan SK PKB terkait pencalonan Bupati-Wakil Bupati Tasikmalaya yang jatuh kepada pasangan Iwan Saputra dan Iip Miftahul Faoz.
Sekalipun dirinya berharap bisa mendapatkan legitimasi dari partai yang selama ini menaunginya. Namun tetap menghormati ketika fakta administrasinya SK itu jatuh ke yang lain.
“Saya menghargai dan menghormati, atas putusan SK tersebut. Meski sebelumnya sangat berharap mendapatkan legitimasi dari partai yang sudah membesarkan diri saya,” ucapnya.
Menurut Haris, terkait gerbong PKB yang subtansi, alat ukurnya bukan sebuah surat keputusan. Namun sebuah kedekatan dan jalinan emosional. Dirinya sudah dua periode menjabat Sekretaris DPC PKB dan dua periode menjabat sebagai Ketua DPC PKB Kabupaten Tasikmalaya. Selama itu pula terbangun ikatan emosional yang kuat dengan pejuang PKB. Mereka para pejuang sebagian besar tetap menginginkan dengan dirinya.
“Saya sadar jika kini sudah diturunkan pasca terbitnya SK DPP PKB yang memilih struktur Ketua DPC PKB Kabupaten Tasikmalaya yang baru. Meskipun secara normal baru akan berakhir bulan April 2021,” ungkapnya. @arn