VISI.NEWS | SOLO – Kereta Api (KA) perintis Bathara Kresna yang populer disebut “Railbus”, akhir 2022 ini kembali disosialisasikan untuk persiapan pulihnya operasional dan pemanfaatan transportasi massal berbasis rel tersebut yang selama masa pandemi diistirahatkan.
Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Jawa Bagian Tengah (BTP Jabagteng) bersama PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop 6 Yogyakarta, Komunitas Pecinta Kereta Api dan sejumlah awak media, melakukan sosialisasi pemanfaatan dan keselamatan KA Bathara Kresna dengan menumpang Railbus tersebut dari Stasiun Purwosari ke Stasiun Sukoharjo sejauh sekitar 15 kilometer, atau sebagian dari relasi Purwosari – Wonogiri yang dilayani KA Bathara Kresna.
Manajer Humas KAI Daop 6, Franoto Wibowo, di sela sosialisasi di atas kereta, Selasa (28/11/2022), mengungkapkan kepada wartawan, KA perintis Bathara Kresna merupakan KA yang pengoperasiannya bertujuan sebagai solusi angkutan murah dan aman, bebas kemacetan lalu lintas.
“KA perintis ini merupakan layanan transportasi untuk masyarakat yang bepergian dari Solo ke Wonogiri dan sebaliknya. Di jalur antara Solo-Wonogiri yang rawan kemacetan, diharapkan dapat berkurang kemacetannya dengan beroperasinya KA Bathara Kresna,” ujar Franoto.
Selain sebagai KA reguler, kata Franoto, Railbus kedua di Indonesia yang dioperasikan lebih satu dasawarsa sejak 5 Agustus 2012, juga menjadi wahana wisata yang menawarkan suasana perkotaan dan pedesaan.
Di Kota Solo, KA Bathara Kresna melintas rel di sepanjang Jl. Slamet Riyadi, yang merupakan satu-satunya di dunia jalur rel yang berdampingan dengan jalan raya.
“Ini merupakan daya tarik bagi wisatawan. KA Bathara Kresna adalah wujud kehadirian pemerintah dalam penyediaan konektivitas dan aksesibilitas masyarakat terhadap angkutan umum massal. Sebagai KA perintis, diharapkan dapat membantu meningkatkan perekonomian
daerah, terutama Wonogiri, Sukoharjo dan Kota Solo,” jelasnya.
Menurut manajer Humas KAI Daop 6, yang didampingi PPK KA Perintis, BTP Jabagteng, Abdurrohman, menyatakan, KA Bathara Kresna merupakan salah satu fokus Kemenhub dalam penyelenggaraan angkutan KA perintis sejak tahun 2015.
“Eksistensi KA Bathara Kresna menjamin berlangsungnya pelayanan angkutan kereta api sebagai angkutan umum massal alternatif, khususnya bagi masyarakat di lintas Solo-Wonogiri,” tandasnya.
Sejak KA Bathara Kresna kembali beroperasi pada pada 2022 sampai akhir Oktober, okupansi mencapai 44,33 persen dengan total penumpang 63.070.
Jumlah itu telah mendekati jumlah penumpang sebelum masa pandemi, yang berdasarkan data terakhir tercatat sebanyak 85.000 lebih.
Abdurrohman menjelaskan, setiap hari KA perintis Bathara Kresna beroperasi 4 kali, masing-masing 2 kali dari Purwosari dan Wonogiri.
Tiket yang sampai saat ini tetap disubsidi pemerintah, dijual kepada penumpang seharga Rp 4.000,-.
“Di sepanjang jalur sepanjang 30-an kilometer, penumpang KA Bathara Kresna dari Stasiun Purwosari sampai Stasiun Solo Kota dapat menikmati pemandangan ramainya Kota Solo.
Setelah itu, terdapat pemandangan alam pedesaan dengan hijaunya persawahan. Sedangkan di Wonogiri yang berada di kaki Gunung Gandul, penumpang dapat melihat sebagian landskap Kota Wonogiri,” tuturnya.
Franoto menambahkan, laju KA Bathara Kresna tidak bisa maksimal, karena selain melintas jalur dalam Kota Solo yang padat lalu lintas di luar Kota Solo banyak bangunan di tepi rel.
Masalah yang terkait dengan keselamatan KA Bathara Kresna juga menjadi perhatian serius PT KAI, di samping upaya optimalisasi pemanfaatannya sebagai angkutan umum massal yang murah dan aman. @tok