VISI.NEWS – Masalah memperoleh perizinan masih ada terjadi tebang pilih, “anu ieu mah bageur anu itu mah teu aya duitan” (yang ini baik, yang itu tidak ada duitnya), sehingga proses perizinan tidak merata.
Ketua Komisi C DPRD Kab. Bandung H. Yanto Setianto mengakui pernah mempunyai pengalaman pahit untuk proses perizinan, padahal untuk pembangunan mesjid tapi sampai sekarang belum selesai.
“Sementara pembangunan besar begitu mudah perizinannya,” kata Yanto di lokasi aksi demo Ormas Manggala Garuda Putih (MGP), Kamis (2/9/2021).
Jika memang menemukan pelanggaran, dia menegaskan, jangankan besok, hari ini juga RS Hermina bisa ditutup. Dan Satpol PP sudah siap untuk itu.
Sebaliknya, bila mengada-ada, dia mengemukakan, tidak akan melakukan apa pun juga. Karena tidak ada dasarnya untuk melakukan tindakan.
Legislator dari Fraksi Golkar itu , mengucapkan terima kasih kepada MGP yang begitu peduli dengan lingkungan di wilayah Kabupaten Bandung. Dan ia menyatakan dukungannya terhadap MGP.
Wakil Ketua I DPRD, H. Wawan Riswandi, dari Fraksi PKS, menambahkan, sangat mengapresiasi penyampaian aspirasi yang disampaikan MGP.
Seperti halnya Yanto, dia akan membawa masalah ini untuk dirapatkan dan mencari solusi terbaik bagi semua pihak.
“Kalau memang terjadi pelanggaran, kami tidak segan akan menghentikan pembangunan RS Hermina,” ujar Wawan.
Sementara Ketua DPC MGP, Robby Anbia Somantri, menegaskan, bila tidak tindak lanjut sama sekali, MGP akan melakukan aksi demo kembali. Malah akan menurunkan anggota lebih banyak lagi.
Pada aksi tersebut, Plh. Kapolsek Soreang Polresta Bandung, AKP Arpin Siregar, untuk pengamanan aksi demo melibatkan kurang lebih 100 anggota, 50 orang anggota Satpol PP, dan intel Kodim 0624. @qia