Search
Close this search box.

Keturunan IPB Pegang Peran Kunci di Pemerintahan Inggris, Potensi Friksi Meningkat?

Mohammad Hasyim di Istana Westminster, Kota London, Inggris, Sabtu (11/5/2024). /visi.news/mohammad hasyim/dok

Bagikan :

  • London, ibu kota yang bersejarah dan megakota yang dinamis, merupakan pusat keuangan, budaya, dan politik Inggris serta Britania Raya. Berlokasi di sepanjang Sungai Thames, kota ini telah menjadi permukiman utama selama dua milenium, didirikan oleh Romawi dengan nama Londinium. Pada 7-13 Mei 2024, wartawan VISI.NEWS Mohammad Hasyim sedang melakukan kunjungan ke Kota London, yang tulisannya akan dimuat dalam beberapa serial berikut. Semoga bermanfaat.

SEPERTI sudah disinggung pada tulisan sebelumnya, dominasi IPB atau imigran keturunan India, Pakistan dan Bangladesh di Inggris tidak hanya meliputi wilayah ekonomi tetapi juga politik. Buktinya Perdana Menteri Inggris saat ini Rishi Sunak adalah politikus Inggris keturunan India.

Bahkan Walikota London Sadiq Khan juga merupakan politikus keturunan Pakistan. Ini menunjukkan bahwa dominasi IPB sangat kuat di Inggris dan rata-rata generasi kedua dan ketiga mereka sudah bisa memegang tampuk kekuasaan pemerintah.

Apa yang membuat IPB begitu dominan di Inggris? Yang pertama tentu saja dominasi ekonomi IPB yang sudah sedemikian kuat di Inggris. Banyak politisi IPB berasal dari latar belakang keluarga yang kuat secara finansial, termasuk Sunak yang memiliki mertua konglomerat.

Berikutnya tentu saja adanya dukungan manajerial yang baik. Sunak adalah lulusan Oxford, kampus paling prestisius di Inggris, sehingga secara intelektual dan manajerial Sunak memiliki kapasitas untuk memimpin Inggris.

Maka tidak mengherankan jika dominasi IPB di Inggris begitu kuat sebab secara struktur ekonomi maupun politik sudah banyak imigran keturunan IPB yang memegang peranan-peranan kunci di Pemerintahan Inggris.

Satu sisi, sebagaimana negara dengan tingkat multikulturalisme yang tinggi, Inggris tentu saja bisa dikatakan berhasil menghidupkan semua perbedaan berlatar belakang suku, agama, ras dan etnis dengan tidak membiarkan lahirnya dominasi kulit putih.

Baca Juga :  VISI | Sosok Pahlawan Masa Kini: Menjaga Republik dari Dalam

Namun di sisi lain juga muncul kekhawatiran bahwa gelombang imigran dari Asia timur yang semakin besar tidak hanya akan menambah jumlah penduduk keturunan IPB di Inggris, melainkan juga meningkatkan pemeluk agama Hindu dan Islam, yang akan menyaingi dominasi jumlah pemeluk agama Kristen di Inggris.

Bahkan di London, karena Walikota Sadiq Khan adalah imigran keturunan Pakistan yang beragama Islam, maka dia membuka acara-acara buka puasa bersama di ruang publik, sesuatu yang jarang terjadi di negara sekuler yang menutup identitas keagamaan di wilayah umum.

Selama Sadiq Khan menjabat Walikota London, dia membebaskan semua warga Muslim melakukan buka puasa bersama di restaurant, taman kota, sampai stadion sepakbola. Dan pada akhirnya yang mengikuti acara buka puasa bersama ini tidak hanya umat Islam tetapi juga warga Kristen.

Tentu saja hal ini positif dalam konteks pengenalan terhadap agama Islam sebab dengan begitu banyak warga Kristen Inggris yang mulai menyadari bahwa warga Muslim adalah umat beragama yang damai dan tidak radikal atau gemar melakukan kekerasan sebagaimana stereotype yang dilekatkan oleh media-media Barat bahwa Islam identik dengan teroris.

Meski begitu tentu saja ada kekhawatiran bahwa meningkatnya jumlah penganut agama Islam dan Hindu di London khususnya dan Inggris pada umumya akan menimbulkan friksi di tengah masyarakat karena akan ada penolakan dari kelompok agama Kristen yang akan kehilangan dominasinya di Inggris.*** (bersambung)

Baca Berita Menarik Lainnya :