VISI.NEWS | LAMONGAN – Lamongan, Aliansi Madura Indonesia (AMI) miris melihat adanya klinik kecantikan MS yang ada di Kabupaten Lamongan diduga menjual dan mengedarkan produk kosmetik tanpa memiliki ijin edar dan tidak terdaftar di BPOM.
Baihaki Akbar selaku ketua umum Aliansi Madura Indonesia (AMI) menyampaikan bahwa dirinya langsung yang menemukan kosmetik tanpa ijin edar dan tidak terdaftar di BPOM, di toko kelontong yang ada di daerah Mantup Lamongan.
Kosmetik tersebut dijual dan diedarkan oleh salah satu klinik kecantikan yang berada di Lamongan kota.
“Berdasarkan temuan tersebut kami melakukan investigasi mendalam dengan terjun langsung untuk membeli produk kosmetik tersebut disalah satu cabang klinik kecantikan itu, pada tanggal 2 April 2024,” ujarnya.
Yang sangat mengejutkan lagi, katanya, produk kosmetik tersebut bisa didapatkan dengan cara tanpa berkonsultasi dan tanpa resep dokter, padahal di produk kosmetik tersebut tertera ijin apoteker.
“Ditanggal yang sama kami langsung melakukan koordinasi dengan pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Lamongan. Setelah itu kami menyampaikan temuan kami kalau ada salah satu klinik kecantikan yang ada di Kabupaten Lamongan menjual dan mengedarkan produk kosmetik tanpa ijin edar dan tidak terdaftar BPOM dan setiap pembelian produk kosmetik tersebut tanpa ada konsultasi maupun resep dokter,” jelasnya.
Dari pihak Dinas Kesehatan dijelaskan bahwa semua produk kosmetik yang dikeluarkan oleh klinik kecantikan harus menggunakan resep dokter dan kalau tidak ada resep dokter itu tidak dibenarkan.
“Kami Aliansi Madura Indonesia sebagai lembaga yang bergerak di bidang sosial kontrol, setelah mendapatkan bukti otentik dan mendapatkan pernyataan dari Dinas Kesehatan kabupaten Lamongan, kami langsung menindaklanjuti dengan melaporkan langsung ke BPOM dengan menyerahkan barang bukti produk kosmetik tersebut,” ungkapnya.
Pihaknya juga memastikan bahwa pada hari Senin nanti akan melaporkan temuan tersebut secara resmi ke Polda Jatim dengan menyerahkan bukti nota pembelian, bukti produk kosmetik, bukti video pada saat melakukan kordinasi dengan pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Lamongan. “Bukti video saat kami melakukan klarifikasi langsung ke klinik kecantikan itu serta bukti foto dan keterangan yang disampaikan oleh pemilik toko kelontong yang menjual produk tersebut,” pungkasnya.
@redho