VISI.NEWS | BALEENDAH – Pembakaran sampah di Tempat Pembuangan Sampah (TPS) di Desa Sukamukti Kecamatan Katapang Kabupaten Bandung terbakar dan menuai polemik.
Pasalnya, kobaran api di TPS pada hari Minggu (23/6/2024) itu, menyebabkan asap tebal masuk ke wilayah penduduk di komplek kharisma Desa Rancamanyar Kabupaten Bandung. Mirisnya, dari kejadian itu juga beberapa orang warga terkena Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA).
Menurut keterangan salah satu pengurus Komplek kharisma, Yusuf Suprihadin, Pihaknya membenarkan bahwa lima belas orang warganya menjadi korban akibat kegiatan pembakaran sampah di TPS tersebut.
“Jadi ini totalnya ada 15 orang, 6 orang dewasa dan orang tua, 9 orang anak-anak, mereka semua terdampak dan harus ke rumah sakit, dari sana hasilnya didiagnosa terkena ISPA, satu orang harus ketergantungan obat sampai hari ini, terus anak-anak ada yang masih dalam perawatan medis, karena kondisinya cukup mengkhawatirkan,” katanya, kepada VISI.NEWS saat dikonfirmasi di kediamannya, Kamis, (26/6/2024).
Yusuf menceritakan bahwa pada awalnya, Ia mendapati laporan dari warga komplek yang mengeluhkan soal adanya asap yang setiap hari selalu muncul dan tercium bau.
“Awalnya, beberapa bulan yang lalu ada keluhan dari warga melihat asap disekitar halaman rumah mereka dan dari asap itu kecium bau, itu mereka alami setiap pagi maupun malam hari, dan asap itu gak hilang-hilang. Gak ada yang tau asap tersebut berasal dari mana, jadi sangat meresahkan lah, bahkan ada yang harus dilarikan ke IGD Rumah Sakit karena mengalami sesak nafas, kejang-kejang,” ucapnya.
“Nah, puncaknya yaitu beberapa hari yang lalu banyak warga yang merasakan hal yang sama, akhirnya kami para pengurus bersama warga langsung mencari lokasi penyebab sumber asap tersebut,” sambungnya.
Kemudian saat ditelusuri, imbuh Yusuf, sumber asap tersebut diketahui lokasinya di TPS Desa Sukamukti yang juga memang lokasinya berbatasan dengan penduduk warga kompek kharisma Desa Rancamanyar.
“Saat kami dalam perjalanan ke sana, terlihat tumpukan sampah yang besar mengeluarkan asap tebal seperti awan kabut dan api juga menyala di beberapa titik, dan lokasi TPS itu berdampingan dengan Tempat Pemakaman Umum (TPU). Kami langsung memanggil Pemadam Kebakaran untuk memadamkan api,” katanya.
Ia menyampaikan bahwa pemadaman api di TPS itu berjalan cukup alot. Karena saat api akan dipadamkan oleh petugas Damkar, pengelola TPS tiba-tiba muncul dan tidak ingin api dipadamkan. Mereka mengaku selama bertahun-tahun pembakaran sampah tidak pernah menimbulkan penyakit.
“Ada oknum yang tidak bertanggung jawab yang membuat waktu jadi lama, Beruntung di lokasi ada pihak kepolisian dari Katapang dan Baleendah, kemudian Kades Sukamukti dan Kades Rancamanyar turut ke lokasi, alhamdulillah bisa dipadamkan, meskipun situasi dan kondisi cukup tegang waktu itu, sampai dini hari kita semua dilokasi,” terangnya.
Sementara itu, Pemkab Bandung, kata dia, melalui Dinas Lingkungan Hidup akan menutup sementara TPS tersebut, dan akan menata kembali lagi tempat pembuangan sampah supaya tidak menjadi polemik dikemudian hari.
“Mudah-mudahan segera terlaksana membangun TPS yang bisa dikelola lebih baik lagi, kita semua berharap jangan sampai ada lagi korban akibat asap pembakaran sampah, ini yang terakhir,” pungkas Yusuf.
@gvr