Lalu, apa sebenarnya yang menyebabkan suhu dingin saat musim kemarau? Berikut penjelasan ilmiahnya:

1. Angin Muson Australia yang Dingin dan Kering

Penyebab utama suhu dingin di musim kemarau adalah angin muson Australia. Angin ini membawa massa udara dingin dan kering dari Australia yang sedang mengalami musim dingin, dan bertiup ke wilayah Indonesia.

2. Langit Cerah dan Minim Awan

Musim kemarau identik dengan langit cerah dan minim awan. Kondisi ini menyebabkan radiasi sinar matahari yang diterima bumi lebih besar di siang hari.

Namun, pada malam hari, tidak ada awan yang menahan panas yang telah diserap bumi. Hal ini menyebabkan pelepasan panas bumi ke atmosfer (radiasi termal) lebih cepat, sehingga suhu udara pun turun drastis.

3. Kelembapan Udara yang Rendah

Saat musim kemarau, evaporasi air dari permukaan bumi berlangsung lebih tinggi. Hal ini menyebabkan kelembapan udara di sekitar kita lebih rendah.

Udara kering memiliki kemampuan menghantarkan panas yang lebih baik dibandingkan udara lembab. Akibatnya, tubuh kita akan kehilangan panas lebih cepat, sehingga terasa lebih dingin.

Fenomena Bediding biasanya terjadi pada puncak musim kemarau, yaitu sekitar bulan Juli hingga September.

Meskipun suhu terasa lebih dingin, musim kemarau bukan berarti musim hujan telah tiba. Penting untuk tetap menjaga kesehatan dan memanfaatkan air secara bijak di tengah musim kemarau ini.

@shintadewip