VISI.NEWS | BANDUNG – Pada tanggal 1 Agustus, umat manusia akan menghabiskan semua sumber daya alam yang dapat disediakan oleh planet kita untuk tahun ini, memperingati Hari Kelebihan Bumi (Earth Overshoot Day). Hari ini menandakan titik di mana konsumsi sumber daya tahunan manusia melampaui kapasitas regeneratif Bumi.
Sejak estimasi pertama kali dihitung oleh Global Footprint Network pada tahun 1971, Hari Kelebihan Bumi telah maju dari tanggal 25 Desember menjadi tanggal 2 September dua puluh tahun lalu, dan kini jatuh pada tanggal 1 Agustus. Jika Bumi dijalankan seperti bisnis, kita akan segera mengalami kebangkrutan ekologis.
Hidup dalam Utang Ekologis
Setelah Hari Kelebihan Bumi setiap tahunnya, kita hidup dalam utang ekologis selama sisa tahun tersebut, menggunakan modal alam tanpa rencana yang kredibel untuk mengembalikannya. Untuk mempertahankan gaya hidup saat ini, kita membutuhkan 1,7 Bumi. Di Swiss, meski dikenal hemat dan perencana yang baik, Hari Kelebihan Bumi jatuh pada tanggal 27 Mei jika semua orang hidup seperti mereka.
Perubahan Arah yang Diperlukan
Bagaimana kita bisa menghindari dampak terburuk dari perubahan iklim dan kehilangan keanekaragaman hayati? Taruhannya sangat tinggi. Forum Ekonomi Dunia menyatakan bahwa keruntuhan ekosistem dan hilangnya keanekaragaman hayati adalah risiko terbesar ketiga bagi ekonomi global dalam sepuluh tahun ke depan, di belakang peristiwa cuaca ekstrem dan perubahan sistem Bumi.
Ketergantungan Ekonomi pada Alam
Ekonomi global sangat bergantung pada alam untuk sumber daya dan layanan ekosistem seperti penyerbukan, pengaturan siklus air, dan kualitas udara. Kehutanan, pertanian, perikanan, dan industri makanan sangat bergantung pada alam. Misalnya, 70% tanaman pertanian tergantung pada penyerbukan serangga, 70% obat kanker berasal dari alam, dan 70% penarikan air tawar digunakan untuk pertanian. Kerusakan alam tidak hanya merugikan industri tetapi juga kesejahteraan manusia.
Bisnis sebagai Bagian dari Solusi
Kabar baiknya, banyak perusahaan mulai menyadari dampaknya terhadap alam dan mengambil tindakan, seperti mengukur dampak keanekaragaman hayati, mempromosikan praktik pertanian regeneratif, dan meningkatkan produk bersertifikat. Perusahaan perlu mengukur dampak bisnis mereka terhadap lingkungan dan mengubah operasi mereka agar berkelanjutan. WWF telah mengembangkan Kerangka Pengelolaan Keanekaragaman Hayati untuk membantu perusahaan dalam transformasi ini, dengan lima langkah utama: Menilai, Menanamkan, Menerapkan, Mengadvokasi, dan Mencapai.
Investasi di Alam
Investasi dalam skema dan mekanisme keuangan untuk pemulihan alam semakin berkembang. Standar pengungkapan dan metodologi berbasis sains juga mengalami peningkatan. Lembaga keuangan dan perusahaan asuransi mulai mempertimbangkan risiko terkait alam dalam portofolio mereka. Perusahaan yang beradaptasi dan mengatasi dampak terhadap alam akan memiliki peluang baru di pasar positif alam yang akan datang.
Hari Kelebihan Bumi adalah pengingat akan pentingnya mengelola sumber daya alam dengan bijaksana. Bisnis memiliki peran penting dalam mengubah arah konsumsi sumber daya dan memastikan masa depan yang berkelanjutan bagi planet kita. @Thomas Vellacott