Search
Close this search box.

Mitigasi Dinamika Perdagangan Aset Kripto hingga Harga Bitcoin Kembali Meroket

Replika bitcoin terlihat dalam ilustrasi foto ini pada 4 November 2017. /Foto oleh Jaap Arriens/NurPhoto

Bagikan :

HIGHLIGHTS

  • Pelaku Industri Dukung Mitigasi Dinamika Perdagangan Aset Kripto di Indonesia.
  • Harga Bitcoin Kembali Bergairah, Potensi Tren Bullish Kembali.

VISI.NEWS | BANDUNG – Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) sebagai regulator utama terus melakukan mitigasi untuk menjaga stabilitas dan melindungi investor. Upaya ini mendapat dukungan penuh dari para pelaku industri yang siap berkolaborasi dan berkontribusi aktif. Apa saja langkah konkretnya?

Kabar dari pasar kripto, saat ini pergerakan harga Bitcoin tengah mengalami peningkatan drastis pasca pengumuman laporan data inflasi Amerika Serikat. Bitcoin naik lebih dari 7% dalam tujuh hari terakhir dan kembali ke level harga di atas US$66.000 atau sekitar Rp1,05 miliar. Bagaimana potensi ke depannya?

Berkaitan dengan kabar tersebut, Tokocrypto menyajikan rangkuman berita di industri aset kripto dan ekosistemnya.

1. Pelaku Industri Dukung Mitigasi Dinamika Perdagangan Aset Kripto
di Indonesia

Perkembangan pesat industri aset kripto di Indonesia memicu dinamika yang perlu dihadapi dengan langkah strategis. Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti)
sebagai regulator utama terus melakukan mitigasi untuk menjaga stabilitas dan melindungi investor. Upaya ini mendapat dukungan penuh dari para pelaku industri yang siap berkolaborasi dan berkontribusi aktif.

Wakil Ketua Umum Asosiasi Blockchain & Pedagang Aset Kripto Indonesia
(Aspakrindo-ABI), Yudhono Rawis, menyatakan komitmen sebagai pelaku industri dalam
mendukung perkembangan ekosistem aset kripto di Indonesia. Menurutnya, pelaku industri aset kripto di Indonesia melihat inisiatif Bappebti sebagai langkah positif dalam memperkuat
ekosistem yang sedang berkembang ini.

“Langkah-langkah yang diambil oleh Bappebti, seperti penguatan regulasi, peningkatan kompetensi sumber daya manusia, dan optimalisasi ekosistem aset kripto, dianggap sebagai
fondasi penting untuk memastikan pertumbuhan yang berkelanjutan dan sehat bagi industri,” jelasnya.

Para pelaku industri aset kripto di Indonesia menunjukkan komitmen kuat untuk mendukung langkah-langkah mitigasi Bappebti, salah satunya memperkuat edukasi dan literasi. Industri kripto aktif menyelenggarakan edukasi dan literasi bagi masyarakat untuk meningkatkan pemahaman tentang aset kripto dan risikonya, seperti program Bulan Literasi Kripto (BLK). Hal
ini penting untuk mencegah investasi bodong dan melindungi investor dari penipuan.

Baca Juga :  Petugas Damkar Terus Berjibaku Pemadaman Kebakaran di Glodok Plaza

Dukungan dan Langkah Konkret Pelaku Industri

Selain itu, pelaku industri kripto selalu menjalin komunikasi yang erat dengan Bappebti dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dimasa transisi pengaturan dan pengawasan untuk memberikan masukan dan saran terkait regulasi.

Kolaborasi ini penting untuk memastikan regulasi yang
dibuat selaras dengan perkembangan industri dan melindungi kepentingan investor.

“Penguatan regulasi dan peningkatan literasi aset kripto adalah kunci untuk menciptakan lingkungan perdagangan yang aman dan terpercaya bagi semua pihak. Kami juga mendorong
inovasi dan pengembangan produk-produk aset kripto lokal yang memiliki potensi besar untuk berkontribusi terhadap perekonomian nasional.

Dukungan terhadap koin-koin lokal akan menjadi prioritas utama dalam strategi pengembangan produk,” ungkap Yudho yang juga
merupakan CEO Tokocrypto.

Para Calon Pedagang Fisik Aset Kripto (CPFAK) terus meningkatkan keamanan platform mereka untuk mencegah peretasan dan pencurian aset kripto.

Penerapan KYC (Know Your
Customer) dan AML (Anti-Money Laundering) yang ketat juga menjadi fokus utama.

Terlebih saat ini, ada beberapa CPFAK yang sudah mendapatkan surat keanggotaan bursa kripto dan
kliring, tengah melakukan audit untuk mendapatkan lisensi menjadi Pedagang Fisik Aset Kripto (PFAK) dari Bappebti.

Dukungan dan langkah konkret dari para pelaku industri kripto menjadi elemen penting dalam
menyukseskan langkah-langkah mitigasi Bappebti. Dengan kolaborasi yang erat antara regulator dan industri, diharapkan industri aset kripto di Indonesia dapat berkembang dengan pesat dan memberikan manfaat bagi semua pihak.

“Industri kripto terus berinovasi dengan menghadirkan produk dan layanan baru yang sesuai
dengan kebutuhan investor. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan minat masyarakat terhadap
aset kripto dan mendorong pertumbuhan industri,” pungkas Yudho.

2. Harga Bitcoin Kembali Bergairah, Potensi Tren Bullish Kembali

Baca Juga :  Mensos Gus Ipul Ajak Swasta Gunakan Data Tunggal untuk Optimalkan Penyaluran CSR

Harga Bitcoin (BTC) kembali melonjak hingga US$66.000 atau sekitar Rp1,05 miliar, naik lebih dari 7% pada Kamis (16/5) pagi pukul 09:00 WIB. Kenaikan ini membuat para investor dan
trader kembali bergairah untuk masuk lebih dalam ke pasar kripto.

Trader Tokocrypto, Fyqieh Fachrur, menjelaskan kenaikan harga Bitcoin ini didorong oleh
laporan data inflasi inti Amerika Serikat yang lebih rendah dan meningkatnya investasi.institusional pada ETF Bitcoin.

“Data Indeks Harga Konsumen (CPI) AS yang dirilis baru-baru ini menunjukkan penurunan
inflasi inti ke level terendah dalam 3 tahun sebesar 3,4%. Penurunan ini telah memicu
peningkatan aktivitas di pasar Bitcoin, dengan minat yang signifikan dari bank-bank besar
global. Korelasi antara inflasi yang lebih rendah dan peningkatan investasi pada aset digital menunjukkan bahwa investor mungkin melihat Bitcoin sebagai lindung nilai terhadap ketidakstabilan ekonomi,” kata Fyqieh.

Lebih lanjut, Fyqieh menjelaskan angka inflasi yang baik juga menandakan potensi penurunan suku bunga AS di masa depan. Meskipun The Fed telah mengadopsi pendekatan “wait and see” yang hati-hati, data terbaru mungkin mempercepat jangka waktunya. Namun, masih
terdapat kekhawatiran mengenai kecepatan penurunan inflasi, yang dapat membatasi ruang lingkup penurunan suku bunga pada tahun ini.

“Pengembalian BTC ke level US$67.500 dapat mendukung pergerakan menuju harga
US$69.000. Penembusan BTC di atas level resistensi tersebut dapat membuat kenaikan
mencapai level tertinggi sepanjang masa US$73.808. Data ekonomi AS, pidato anggota The Fed, dan tren aliran pasar ETF BTC menjadi fokus utama ke depan,” analisanya.

ETF Bitcoin dan Memecoin
Lonjakan harga BTC juga didorong oleh meningkatnya minat institusional, khususnya pada ETF Bitcoin. Pengajuan SEC baru-baru ini mengungkapkan bahwa bank-bank terkemuka seperti
JPMorgan dan Wells Fargo, bersama dengan bank internasional seperti UBS dan Bank of Montreal, telah mengungkapkan investasi signifikan dalam ETF Bitcoin.

Baca Juga :  Warga Cirebon Digegerkan dengan Penemuan Jasad Bayi yang Ditutupi Sajadah

Pengungkapan ini memainkan peran penting dalam meningkatkan nilai pasar Bitcoin.

“Hal lebih mendorong momentum pasar adalah masuknya modal institusional ini tidak hanya
memvalidasi daya tarik investasi Bitcoin tetapi juga meningkatkan legitimasi dan stabilitasnya
sebagai kelas aset. Pasar ETF terus ramai dengan antisipasi karena diperkirakan akan semakin banyak institusi yang masuk,” jelas Fyqieh.

Pergeseran ini kemungkinan akan mempertahankan tren kenaikan Bitcoin karena semakin banyak investor institusional yang mulai memasukkannya ke dalam portofolio mereka.

Perkembangan yang sedang berlangsung di sektor ETF, dikombinasikan dengan faktor
makroekonomi, memberikan kerangka kerja yang kuat untuk memahami kenaikan nilai Bitcoin baru-baru ini dan yang berkelanjutan.

Tidak hanya Bitcoin, memecoin atau koin meme juga melonjak seiring turunnya inflasi AS.
Menurut Fyqieh, memecoin adalah penerima manfaat besar karena penurunan suku bunga berarti peningkatan sentimen ketika investor memindahkan dana ke aset berisiko. Di samping
itu, ketika Bitcoin dan pasar kripto tengah stagnan, koin meme menjadi harapan investor untuk meraih profit.

Menurut laporan CoinGecko, Indonesia menempati peringkat kelima dalam daftar negara yang gemar dengan investasi dan trading aset kripto degen. Istilah ‘degen’ mengacu pada aset kripto
yang berisiko dan spekulatif yang umumnya berkapitaliasasi pasar kecil, biasanya terkait dengan koin meme.

“Dalam situasi di mana pasar kripto cenderung sepi, investor lebih memilih bereaksi terhadap.sektor memecoin. Banyak investor dan trader yang berspekulasi di memecoin untuk mendapatkan profit. Tentu momen ini merupakan hal biasa terjadi di pasar. Namun, harap hindari all in di memecoin karena berpotensi fluktuasi tinggi serta tidak ada jaminan untuk investasi jangka panjang,” saran Fyqieh.

@mpa

Baca Berita Menarik Lainnya :