Orang Terkaya di Indonesia Makin Bertambah, Ini 10 Daftar Paling Atas

Editor Jumlah orang terkaya di Indonesia bertambah pesat, Mengutip Forbes Real-Time Billionaires List, ini 10 daftar terbaru orang terkaya di Indonesia./foto/dok. sindonews/ist.
Silahkan bagikan

VISI.NEWS – Jumlah orang terkaya di Indonesia bertambah pesat seiring naiknya harga aset mereka akibat suku bunga rendah di pasar keuangan. Mengutip Forbes Real-Time Billionaires List, ini 10 daftar terbaru orang terkaya di Indonesia.

Mulai dari Hartono bersaudara pemilik perusahaan rokok Djarum dan pemilik PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang tetap mempertahankan posisi teratasnya dalam daftar orang terkaya Indonesia.

Secara garis besar, Robert Budi Hartono mengalami kenaikan harta USD1,1 miliar yang dari data sebelumnya ia meraup USD19,4 miliar dan kini ia tercatat mempunyai USD20,5 miliar atau Rp 292,22 triliun (kurs: Rp14.468 per USD).

Sedangkan saudaranya, Michael Hartono hartanya tercatat USD19,7 miliar atau sekitar Rp 280,83 triliun. Sama seperti Robert Budi, Michael juga mengalami kenaikan harta USD1,1 miliar yang setara Rp 15,66 triliun. Jika digabung, Hartono bersaudara sendiri mempunyai harta kekayaan senilai USD40,2 miliar atau setara Rp572,42 triliun.

Pada posisi ketiga orang terkaya di Indonesia ditempati oleh Sri Prakash Lohia, pendiri dan ketua Indorama Corporation. Indorama Corporation sendiri merupakan perusahaan petrokimia dan tekstil.

Lohia lahir dan besar di India, tetapi menghabiskan sebagian besar masa hidup profesionalnya di Indonesia sejak tahun 1974. Pada tahun 2013, Forbes menempatkannya sebagai orang terkaya ke-6 di Indonesia dengan kekayaan bersih USD3 miliar. Kini nilai kekayaannya meningkat menjadi USD6,5 miliar.

Lalu ada Prajogo Pangestu, seorang Taipan Per-kayu-an terbesar di Indonesia sebelum Krisis Ekonomi 1997. Bisnisnya berawal di akhir 70-an di Djajanti Timber Group dan membentuk Barito Pacific. Menurut laporan, pernah mendapatkan konsesi hutan sebanyak 6 juta hektare lebih.

Operasi pemotongan kayunya sekarang jauh lebih kecil dari sebelumnya, tetapi kekayaannya masih tertimbun di Tri Polyta Indonesia Tbk, produsen ‘polypropylene’ terbesar di Indonesia. Kongsi dengan Kartini Muljadi.

Baca Juga :  Cak Imim: Gus Dur Memiliki Jasa Luar Biasa Bagi Indonesia, NU dan PKB

Pada tahun 2019, Forbes menempatkannya sebagai orang terkaya ke-3 di Indonesia dengan kekayaan bersih USD7,6 miliar. Tahun ini, nilai kekayaan Prajogo Pangestu menyusut menjadi USD6,5 miliar dan menduduki posisi ke-4 orang terkaya.

Kemudian pendatang baru dalam daftar orang terkaya, Theodore Permadi Rachmat alias TP Rachmat atau Teddy Rachmat berhasil menggeser orang terkaya lainnya masuk dalam daftar.

Teddy Rachmat merupakan seorang konglomerat pendiri Triputra Group, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang Agribisnis seperti karet dan kelapa sawit, manufaktur, pertambangan batu bara, dealership motor dan logistik pada tahun 1998.

Majalah Forbes pernah mencatat kekayaan Teddy Rachmat mencapai USD1,3 Miliar. Dalam daftar 50 orang terkaya di Indonesia versi Forbes tahun 2019, ia berada di urutan ke 18.

Berikut daftar 10 orang terkaya di Indonesia terbaru per Selasa (31 /8/2021):

1. Robert Budi Hartono – USD20,5 miliar atau Rp 292,22 triliun
2. Michael Hartono – USD19,7 miliar atau Rp 280,83 triliun
3. Sri Prakash Lohia – USD6,5 miliar atau Rp 92,6 triliun
4. Prajogo Pangestu – USD6,5 miliar atau Rp 92,6 triliun
5. Chairul Tanjung – USD4,8 miliar atau Rp 68,4 triliun
6. Tahir & Family – USD3,3 miliar atau Rp 47 triliun
7. Eddy Kusnadi Sariaatmadja – USD3 miliar atau Rp 42,7 triliun
8. Jerry NG – USD2,5 miliar atau Rp 35,6 triliun
9. Martua Sitorus – USD2 miliar atau Rp 28,5 triliun
10. Theodore Rachmat – USD1,7 miliar atau Rp 24,2 triliun.@fen/sumber: sindonews.com

Fendy Sy Citrawarga

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Tingkatkan Kualitas Layanan Pendidikan, Bupati DS Akan Bangun 17 Sekolah

Kam Sep 2 , 2021
Silahkan bagikanVISI.NEWS – Bupati Bandung HM Dadang Supriatna berencana membangun 17 unit sekolah baru, yang terdiri dari 16 SMP dan 1 SD. Hal tersebut dilakukannya dalam upaya meningkatkan angka Rata-rata Lama Sekolah (RLS). Menurutnya, hingga saat ini RLS Kabupaten Bandung baru mencapai 8,79 persen. “Kondisi Kabupaten Bandung masih kekurangan sarana […]