VISI.NEWS – Satgas Jogo Tonggo atau penjaga tetangga di Kota Solo yang menjelang lebaran ini ditugaskan secara intensif memantau pemudik nekat yang mencuri start sebelum diberlakukan larangan mudik atau yang lolos penyekatan, melaporkan sebanyak 10 orang warga yang hingga Jumat (7/5/2021) sudah sampai di rumah masing masing.
Ke-10 orang tersebut, di antaranya pemudik dari Bandung dan Tangerang yang berasal dari wilayah Kecamatan Serengan, Kota Solo, kini berada di lokasi karantina dan dalam pengawasan Satgas Penanganan Covid 19 Kota Solo. Bahkan, 2 orang di antara pemudik tersebut, berdasarkan hasil tes swab kedapatan seorang positif terkonfirmasi Covid-19 dan seorang lagi menunjukkan gejala reaktif sehingga harus ditangani secara khusus.
Ketua Satgas Penanganan Covid 19 Kota Solo, Ahyani, menjelaskan kepada wartawan, seusai pertemuan dengan perwakilan BNPB dan Satgas Penanganan Covid 19 Nasional, di Balai Kota Solo, Sabtu (8/5/2021), warga yang positif terinfeksi Covid 19 kini dirawat di rumah sakit. Sedangkan seorang yang menunjukkan gejala reaktif dan termasuk kategori OTG, diisolasi di penampungan Asrama Haji Donohudan.
“Sampai saat ini sudah 10 orang pemudik yang dilaporkan Satgas Jogo Tonggo. Mereka semua lolos penyekatan dengan berbagai cara. Sewaktu dilakukan tes, ada 2 yang terkonfirmasi, seorang positif dan seorang lagi OTG. Warga yang terkonfirmasi positif sekarang dirawat di RSUD Bung Karno dan yang OTG kita kirim ke Asrama Haji Donohudan. Sisanya yang negatif dikarantina di Solo Techno Park,” kata Ahyani.
Menurut ketua Satgas Covid 19 Kota Solo itu, Dinas Kesehatan Kota (DKK) sudah melakukan tindak lanjut atas temuan pemudik yang terkonfirmasi positif Covid-19, melalui tracing terhadap sejumlah orang yang kontak dengan pemudik tersebut. Namun, sejauh ini belum didapati warga lain yang terkonfirmasi positif.
Wakil Wali Kota Solo, Teguh Prakosa, yang juga hadir dalam pertemuan dengan perwakilan BNPB, menyatakan, peran Satgas Jogo Tonggo dalam memantau pemudik nekat lebih efektif dibanding petugas yang melakukan penyekatan.
“Masalahnya banyak jalur yang tidak terjangkau penyekatan. Di Kota Solo sisi selatan, misalnya, tidak terpantau petugas penyekatan. Pemudik yang terkonfirmasi positif Covid-19, itu berdasarkan laporan dari Satgas Jogo Tonggo,” jelasnya.
Teguh menambahkan, para pemudik yang lolos penyekatan dan berada di tengah keluarga, meskipun sudah menjalani tes Covid-19 tetap berisiko tertular atau jika dia positif bisa menularkan virus berbahaya itu.
“Bagi warga pendatang yang sedang menjalani tes Covid-19, sewaktu menunggu hasil seharusnya tidak melakukan kontak dengan orang lain. Tetapi kenyataan banyak yang dites sudah pergi ke mana-mana, sebelum hasil tesnya keluar. Ini sangat berisiko terjadi penularan virus,” ujar Teguh lagi.
Dia memperkirakan menjelang lebaran yang masih beberapa hari, jumlah pemudik yang lolos penyekatan masih akan bertambah. Dia berharap Satgas Jogo Tonggo lebih mengefektifkan tugas pemantauan terhadap pemudik di wilayah masing-masing di tingkat kelurahan. @tok