VISI.NEWS – Waktu bulan Suci Ramadan rupanya tidak sama dilakukan oleh sebagaian umat Islam.
Di Kabupaten Banyumas, pengikut Islam Alif Rebo Wage atau penganut Aboge baru mulai menjalani puasa 1 Ramadan 1442 Hijriah Rabu (14/4/2021).
Perhitungan tersebut, sesuai yang dipercayai pengikut Islam Alif Rebo Wage atau penganut Aboge sejak ratusan tahun lalu berdasarkan penanggalan Jawa.
“Berdasarkan perhitungan, tahun sekarang adalah tahun Jim akhir, rumusnya jatuh pada hari pasaran Jumat Wage. Maka awal Ramadan dihitung menggunakan rumus Donemro (Romadon Enem Loro). Ramadan berarti jatuh di hari ke-6 dari Jumat dan pasaran ke-2 dari Wage sehingga awal Ramadan pengikut Aboge tahun ini jatuh pada hari Rabu Kliwon, 14 April 2021,” kata juru bicara Islam Aboge Banyumas, Susanto, melansir SuaraJawaTengah.id dari Semarangpos.com, Kamis (15/4/2021).
Dia menjelaskan bahwa setiap tahunnya, perhitungan Ramadan Islam Aboge selalu berbeda dengan perhitungan pemerintah. Alasannya karena komunitas tersebut memiliki perhitungan sendiri.
Perhitungannya, awal puasa berdasarkan perhitungan Islam Aboge jatuh pada Rabu (14/4) besok sehingga puasa akan dimulai selang sehari waktu puasa yang ditetapkan pemerintah.
“Malam ini baru mulai akan melaksanakan salat tarawih,” ucapnya.
Dia mengatakan bahwa di Banyumas sendiri ada sejumlah daerah yang menjadi tempat komunitas Islam Aboge. Di antaranya di Desa Kracak dan Tiparkidul, Kecamatan Ajibarang.
“Sedangkan wilayah lainnya ada di Desa Cikakak, Kecamatan Wangon. Di tempat itu juga ada komunitas Islam Aboge. Meski beda perhitungan, tetapi ibadah sama saja, yang beda hanya perhitungan waktu,” ungkapnya.
Kerajaan Pajang
Di Islam Aboge diyakini tentang perhitungan berdasarkan delapan tahun atau sewindu. Satu windu terdiri atas tahun Alif, Ha, Jim, Awal, Za, Dal, Ba/Be, Wawu, dan Jim akhir serta dalam satu tahun terdiri 12 bulan dan satu bulan terdiri atas 29-30 hari dengan hari pasaran berdasarkan perhitungan Jawa, yakni Pon, Wage, Kliwon, Manis (Legi), dan Pahing.
Kemudian penentuan bulan puasa dalam perhitungan Aboge, tidak bergantung pada bulan seperti tahun Hijriah. Ada perhitungan sendiri disebut mulai dipakai pada abad ke-14 oleh para wali.
Penanggalan tersebut kemudian disebarluaskan oleh ulama Raden Rasid Sayid Kuning yang berasal dari Kerajaan Pajang. Selain di Banyumas, pegikut Islam Aboge juga tersebar di Kabupaten Purbalingga dan Cilacap.
@fen