Search
Close this search box.

Peningkatan Risiko Stroke Akibat Kemampuan Mental Rendah di Masa Remaja

Peningkatan Stroke Akibat Penurunan Daya Berfikir./visi.news./klikdokter

Bagikan :

VISI.NEWS | BANDUNG – Stroke adalah kondisi serius yang terjadi ketika suplai darah ke berbagai bagian otak terganggu. Hal ini bisa membuat jaringan otak kekurangan nutrisi dan oksigen. Di negara maju seperti Amerika Serikat, stroke juga menjadi penyebab kecacatan nomor satu. Namun, kabar baiknya adalah 80% stroke bisa dicegah dengan menghindari kebiasaan tak sehat. Pola makan yang tidak sehat, gaya hidup pasif, dan berbagai faktor lainnya dapat meningkatkan risiko terkena stroke.

Menurut medicaldaily.com, sebuah penelitian mengungkapkan bahwa individu yang memiliki kemampuan mental rendah di masa remajanya dapat menghadapi risiko tiga kali lipat terkena stroke pada usia 50 tahun. Stroke, yang juga dikenal sebagai serangan otak, adalah keadaan darurat medis kardiovaskuler yang terjadi secara tiba-tiba. Aliran darah ke otak terganggu, yang memengaruhi kemampuan bicara, makan, bergerak, dan fungsi tubuh lainnya. Stroke dapat terjadi karena bekuan darah (stroke iskemik) atau pendarahan di jaringan otak (stroke hemoragik). Sekitar setengah dari pasien stroke mungkin mengalami gangguan jangka panjang.

Penelitian yang diterbitkan dalam Jurnal Epidemiologi dan Kesehatan Masyarakat menunjukkan bahwa remaja dengan kemampuan berkonsentrasi, memecahkan masalah, dan belajar yang buruk memiliki risiko lebih tinggi terkena stroke dini. “Selain obesitas dan hipertensi pada remaja, fungsi kognitif yang lebih rendah mungkin menjadi faktor risiko timbulnya stroke dini,” para peneliti menyimpulkan dalam studi tersebut.

Penelitian ini menggunakan data dari sampel nasional yang mewakili 1,7 juta anak muda Israel yang menjalani tes fungsi kognitif komprehensif sebelum wajib militer. Studi tersebut memiliki data partisipan berusia antara 16-20 tahun, dari tahun 1987 hingga 2012. Berdasarkan hasil tes kognitif, peserta dikelompokkan menjadi kelompok kecerdasan rendah (skor IQ di bawah 89), sedang (kisaran skor IQ: 89–118), atau tinggi (skor IQ di atas 118). Data peserta kemudian dihubungkan dengan Israel National Stroke Registry.

Baca Juga :  Pengemudi Mobil Jadi Tersangka Usai Tewaskan Siswa SMAN 5

Sebanyak 908 kasus stroke tercatat selama periode penelitian, 767 di antaranya adalah stroke iskemik dan 141 karena pendarahan. Angka kematian adalah 5 persen dan 62 persen kematian tersebut terjadi dalam waktu satu bulan setelah stroke. Usia rata-rata stroke pertama berdasarkan penelitian itu adalah 39,5 tahun. Mereka yang memiliki skor kemampuan mental rendah hingga sedang, insiden kedua jenis stroke lebih tinggi, khususnya stroke iskemik. Mereka yang memiliki kemampuan mental rendah memiliki kemungkinan 2,5 kali lebih besar untuk terserang stroke sebelum usia 50 tahun dibandingkan mereka yang memiliki skor tinggi, sementara mereka yang memiliki skor sedang memiliki kemungkinan 78 persen lebih besar untuk mengalami stroke. Setelah memperhitungkan faktor-faktor yang berpotensi memengaruhi, risiko stroke hampir dua kali lipat di antara mereka yang memiliki kemampuan mental tingkat sedang dan lebih dari 3 kali lebih tinggi di antara mereka yang memiliki tingkat rendah pada masa remajanya.

@shintadewip

Baca Berita Menarik Lainnya :