VISI.NEWS | JEPANG – Kericuhan terjadi di kawasan Akihabara, Tokyo, saat ratusan orang berdesakan untuk membeli kartu grafis Nvidia GeForce RTX 50 yang dijual dalam jumlah terbatas. Sekitar 400 orang hadir, dengan mayoritas pembeli berbahasa Mandarin, yang menunjukkan tingginya permintaan dari pembeli asal China.
Toko PC Koubou yang menawarkan seri GeForce RTX 5080 dan RTC 5080 hanya menyediakan 57 chip. Penjualan ini dilakukan dengan sistem lotre, tetapi jumlah pembeli yang hadir melebihi perkiraan. Situasi menjadi tidak terkendali ketika kerumunan mengabaikan imbauan staf untuk tertib, menyebabkan toko membatalkan penjualan dan meminta maaf kepada pelanggan serta masyarakat sekitar.
“Kami menyampaikan permintaan maaf atas keributan yang terjadi dan mengkhawatirkan pelanggan, masyarakat dan pihak terkait,” kata jaringan elektronik PC Koubou, dikutip dari CNN Internasional, Senin (10/2/2025).
Permintaan tinggi ini disebabkan oleh pembatasan ekspor kartu grafis canggih ke China akibat kebijakan pemerintah AS. Nvidia memang menawarkan versi modifikasi dengan kemampuan yang lebih rendah untuk pasar China, tetapi banyak pembeli tetap mengincar seri yang lebih canggih seperti RTX 50 yang tidak dijual di sana.
Situasi ini menunjukkan bagaimana perang teknologi antara AS dan China berdampak hingga negara lain, termasuk Jepang. @ffr
