Search
Close this search box.

Regulasi Kripto Adaptif dan Dinamis hingga Bitcoin Kembali Bangkit

Ilustrasi token kripto. /net

Bagikan :

HIGHLIGHTS

  • Refleksi Akhir Tahun 2023: Membangun Regulasi Aset Kripto yang Adaptif dan Dinamis.
  • Bitcoin Kembali Bangkit, Targetkan Harga 743 Juta di Akhir Tahun 2023.

VISI.NEWS | BANDUNG – Membangun regulasi aset kripto yang adaptif dan dinamis menjadi semangat para pelaku usaha dan asosiasi sebagai refleksi akhir tahun 2023. Penguatan dalam hal regulasi ini akan membantu menciptakan lingkungan yang lebih aman dan terpercaya bagi industri aset kripto.

Kemudian dari pergerakan pasar, Bitcoin mengalami gelojak volatilitas tinggi pada pekan ke-2 Desember 2023. Setelah sempat terkoreksi tajam, BTC akhirnya kembali bangkit dan kini diproyeksikan untuk bullish hingga akhir tahun 2023.

Berkaitan dengan kabar tersebut, perkenankan kami Tokocrypto untuk menyajikan rangkuman berita di industri aset kripto dan ekosistemnya.

Untuk mengetahui lebih detail mengenai topik-topik tersebut, kami lampirkan News Flash lengkap di dalam email ini. Semoga informasi ini bisa bermanfaat untuk rekan-rekan media.

1. Refleksi Akhir Tahun 2023: Membangun Regulasi Aset Kripto yang Adaptif dan Dinamis.

Pengusaha dan asosiasi terus mengungkapkan dukungan mereka terhadap regulasi aset kripto yang berlaku saat ini di Indonesia. Mereka percaya bahwa penguatan dalam hal regulasi ini akan membantu menciptakan lingkungan yang lebih aman dan terpercaya bagi industri aset kripto. Namun demikian, mereka juga mendorong agar regulasi tersebut tetap bersifat adaptif dan dinamis, sesuai dengan perkembangan teknologi dan industri yang begitu cepat.

Wakil Ketua Umum Asosiasi Pedagang Aset Kripto Indonesia (Aspakrindo), Yudhono
Rawis, menyampaikan keyakinan pelaku usaha bahwa regulasi yang adaptif akan
memungkinkan terus berkembangnya inovasi, serta tetap menjaga keamanan investor dan integritas pasar.

Dengan menjaga komunikasi dan kolaborasi yang baik dengan regulator, mereka berharap regulasi bisa beradaptasi dengan perubahan pasar dan teknologi yang terus berkembang.
“Regulasi saat ini sudah cukup untuk mengakomodir pertumbuhan industri, tetapi ada beberapa catatan akhir tahun yang perlu dipertimbangkan bersama agar kita bisa lebih kuat menghadapi
tantangan di masa depan,” kata Yudho, yang juga menjabat sebagai CEO Tokocrypto.

Baca Juga :  Jadwal SIM Keliling Kota Bandung Hari Ini, Kamis 16 Januari 2025

Salah satu fokus utama adalah optimalisasi penerapan pajak aset kripto. Dengan peralihan pengawasan dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) ke OJK (Otoritas Jasa Keuangan Indonesia) dan perubahan status dari sektor komoditas menjadi
instrumen investasi Inovasi Teknologi Sektor Keuangan (ITSK), perlu dilakukan peninjauan ulang terhadap kebijakan pajak yang berlaku, terutama dari sisi pengenaan Pajak Pertambahan
Nilai (PPN).

Poin lain yang perlu dipertimbangkan adalah perluasan pangsa pasar. Saat ini, aset kripto hanya bisa diperdagangkan oleh individu. Namun, para pelaku usaha berharap bahwa di masa depan, institusi juga dapat berinvestasi dalam aset kripto.
Selain itu, mereka mengharapkan pengembangan model bisnis melalui regulatory sandbox.

“Saat ini, pengaturan aset kripto masih terfokus pada transaksi jual-beli dan penarikan dana. Kami berharap bahwa di masa depan, regulasi dapat mencakup produk derivatif, NFT, DeFi, dan lainnya,” ungkap Yudho.

Terakhir, para pelaku usaha menegaskan pentingnya agar regulasi aset kripto tetap adaptif dan dinamis. Hal ini esensial karena industri aset kripto terus berkembang dengan pesat.

“Kita tidak boleh terlalu kaku dalam mengatur industri ini yang terus bergerak cepat. Mungkin diperlukan regulasi yang bisa berubah seiring dengan perkembangan risiko dan peluang dalam
industri ini,” tambahnya.

Yudhono berharap bahwa perbaikan regulasi aset kripto dapat dijalankan dengan baik, karena hal ini sangat penting untuk menciptakan iklim investasi aset kripto yang sehat dan aman di Indonesia.

Industri aset kripto terus berkembang pesat pada tahun 2023, dengan nilai transaksi aset kripto mencapai sekitar Rp 104,9 triliun pada bulan Oktober dan jumlah pengguna aset kripto yang terus bertambah hingga mencapai 18,06 juta.

Para pelaku usaha bersama asosiasi telah mengungkapkan dukungan mereka terhadap regulasi aset kripto di Indonesia dalam pertemuan Dialog Akhir Tahun bersama Dewan Komisioner OJK dan para pemangku kepentingan di Industri Jasa Keuangan pada Senin, 4 Desember 2023.

Baca Juga :  AS Cabut Status Kuba sebagai Negara Sponsor Terorisme, Bagian dari Kesepakatan Tahanan

2. Bitcoin Kembali Bangkit, Targetkan Harga 743 Juta di Akhir Tahun
2023.

Bitcoin (BTC) telah menunjukkan performa yang mengesankan sepanjang tahun 2023, dengan nilai yang melonjak sebanyak 155% dari sekitar $15.600 hingga mencapai puncak tertinggi pada $44.000. Meskipun pada awal pekan kedua Desember, BTC mengalami koreksi dan kembali ke level dukungan terkuatnya di sekitar $40.000 dengan target $48.000 atau sekitar Rp
743 juta di akhir tahun 2023.

Namun, Bitcoin berhasil pulih dan mencapai lebih dari $42.000 pada tanggal 14 Desember, sebagai hasil dari keputusan The Fed untuk mempertahankan suku bunganya pada kisaran 5,25%-5,5% sambil mengisyaratkan kemungkinan penurunan suku bunga untuk tahun mendatang.

Trader Tokocrypto, Fyqieh Fachrur, menjelaskan bahwa dari perspektif pasar kripto, kebijakan terbaru dari The Fed memberikan keyakinan bahwa kondisi makroekonomi AS akan menjadi lebih stabil. Prediksi jangka pendek menunjukkan bahwa pasar kripto kemungkinan akan tetap bullish hingga akhir tahun 2023 dan awal tahun 2024.

“Faktor yang mendukung Bitcoin saat ini adalah harapan akan siklus pelonggaran jangka pendek oleh The Fed dan optimisme terkait adopsi institusional melalui ETF Bitcoin spot yang
diperkirakan akan disetujui di AS pada awal tahun 2024. Ini memberikan peluang bagi kenaikan harga BTC dalam jangka pendek, meskipun ada potensi koreksi yang lebih rendah,” kata Fyqieh.

Meskipun situasi saat ini tampak stabil, langkah-langkah yang akan diambil oleh The Fed di masa mendatang masih belum jelas. Ketua The Fed, Jerome Powell, telah menyatakan bahwa kemungkinan penurunan suku bunga lebih lanjut masih belum pasti. Federal Reserve terus
berusaha menghadapi lanskap ekonomi yang kompleks dengan upaya memitigasi inflasi tanpa mengganggu tingkat pengangguran atau mengakibatkan resesi ekonomi.

Baca Juga :  Fraksi PDIP dan PKB Kritisi Usulan Dana Zakat untuk Makan Bergizi Gratis (MBG)

Dalam upaya mencapai target kenaikan harga, Fyqieh menjelaskan bahwa tren harga Bitcoin dalam jangka pendek saat ini menunjukkan sentimen positif. Namun, ada indikasi kejenuhan dalam aksi pembelian yang dapat menghambat lonjakan harga BTC.

“Fungsi pergerakan di atas $44.000 (Rp 681 juta) dapat menarik minat lebih banyak trader untuk membuka posisi long, yang mungkin mengindikasikan akhir dari koreksi dan memicu reli sebelum Natal. Langkah-langkah kunci selama beberapa minggu mendatang, termasuk mencapai level $45.000 (Rp 697 juta), dapat membuka pintu menuju level $48.000 (Rp 743 juta),” ujar Fyqieh.

Selama dua bulan terakhir, Bitcoin telah mengalami beberapa koreksi, yang sebagian besar merupakan tahap pemulihan untuk membangun momentum bullish yang lebih kuat. Fyqieh
menekankan pentingnya melihat kesehatan pasar dari segi koreksi, bukan hanya melalui satu tren linear.

“Sementara Bitcoin kemungkinan akan mengalami koreksi dalam bull run saat ini, saya melihat minat yang lebih tinggi terhadap BTC pada tahun 2024, terutama didorong oleh potensi persetujuan ETF, peristiwa halving, dan masuknya pengembang baru,” ujarnya.

Apabila ETF disetujui, hal ini dapat dianggap sebagai pemicu awal sebelum reli pra-halving.

Sejarah mencatat bahwa Bitcoin cenderung mengalami reli menjelang acara halving, dan dengan berkurangnya hadiah bagi para penambang setelah halving, pasokan Bitcoin diperkirakan akan berkurang sementara permintaan terus meningkat.

Saat ini, pandangan teknis terhadap Bitcoin cenderung bearish. Diperlukan uji coba ulang yang sukses pada 21-day Exponential Moving Average (EMA) untuk mengonfirmasi sikap bullish dan
mengatasi dampak bearish. Sinyal jual dari indikator Moving Average Convergence Divergence (MACD) juga menimbulkan kekhawatiran terkait struktur teknis Bitcoin.

@mpa

Baca Berita Menarik Lainnya :