Search
Close this search box.

Rekor Internasional: Kasus DBD Meningkat Tajam di Seluruh Dunia, Indonesia Catat Hampir 200.000 Ribu Kasus

Potret Nyamuk DBD./visi.news./Alodok

Bagikan :

VISI.NEWS | JAKARTA – Pada tahun 2024, jumlah kasus demam berdarah dengue (DBD) di seluruh dunia mengalami peningkatan signifikan dan memecahkan rekor internasional. Menurut laporan dari Badan Kesehatan Dunia (WHO), dalam empat bulan pertama tahun 2024, tercatat ada sekitar 7,9 juta kasus DBD yang dilaporkan. Sayangnya, terdapat lebih dari 4.000 kematian terkait DBD di seluruh dunia. Di Indonesia sendiri, hingga bulan Juni 2024, tercatat sekitar 119.709 kasus DBD, yang hampir mencapai angka infeksi sepanjang tahun 2023 yang sebesar 114.720 kasus12. Perlu diingat bahwa situasi ini memerlukan perhatian serius dari pihak berwenang dan masyarakat untuk pencegahan dan pengendalian lebih lanjut.

Peningkatan kasus DBD dapat disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:

Iklim dan Musim: DBD lebih umum terjadi selama musim hujan karena nyamuk Aedes aegypti, yang merupakan vektor penyakit ini, berkembang biak di air yang tergenang akibat curah hujan.

Perubahan Lingkungan: Urbanisasi, perubahan iklim, dan deforestasi dapat memengaruhi penyebaran nyamuk pembawa DBD.

Kepadatan Penduduk: Semakin padat populasi manusia, semakin tinggi risiko penularan DBD.

Kurangnya Pengendalian Vektor: Upaya pengendalian nyamuk melalui fogging, penggunaan kelambu, dan pemberantasan sarang nyamuk sangat penting untuk mengurangi penyebaran DBD.

Ketahanan Nyamuk Terhadap Insektisida: Beberapa nyamuk Aedes aegypti telah mengembangkan ketahanan terhadap insektisida, yang memperburuk situasi.

Penting bagi masyarakat untuk mengambil langkah-langkah pencegahan, seperti menghilangkan tempat perindukan nyamuk, menggunakan kelambu, dan mengenakan pakaian yang melindungi tubuh.

Berikut beberapa upaya yang dapat membantu mengurangi angka kasus Demam Berdarah Dengue (DBD):

Vaksinasi: Masyarakat dapat melakukan vaksinasi sebagai salah satu langkah pencegahan. Vaksinasi dapat diintegrasikan dengan upaya pembersihan sarang nyamuk, edukasi, dan penggunaan insektisida.

Baca Juga :  Mobil Pelat Nomor RI 36 yang Viral Ternyata Punya Raffi Ahmad

3M Plus:

Menguras: Pastikan menguras tempat-tempat penampungan air yang berpotensi menjadi sarang nyamuk.

Menutup: Pasang kawat kasa pada jendela dan ventilasi untuk mencegah masuknya nyamuk.

Mengubur: Bila memungkinkan, kubur atau tutup wadah bekas pakai yang berpotensi menampung air1.

Kesadaran Masyarakat: Edukasi tentang cara mengurangi risiko DBD sangat penting. Kesadaran akan pentingnya menghilangkan tempat perindukan nyamuk dan menghindari air tergenang yang tidak terkena sinar matahari.

Nyamuk Berwolbachia: Tim Riset World Mosquito Program (WMP) di Yogyakarta telah berhasil mengurangi 74% kasus DBD dengan menggunakan nyamuk berwolbachia. Nyamuk ini menghambat perkembangan virus DBD.

@shintadewip

Baca Berita Menarik Lainnya :