Search
Close this search box.

Tama Sering Dibully, Siswa SD di Kota Bandung ini Pulang Sekolah Jualan Coet dan Ikan Cupang

Untuk membantu ibunya, Tama, siswa SD di Kota Bandung pulang sekolah jualan coet. /visi.news/kitabisa.com

Bagikan :

VISI.NEWS | BANDUNG – Sadar bahwa ia bisa saja putus sekolah karena tak ada biaya, Tama -anak kelas empat sekolah dasar di Kota Bandung harus jualan ikan dan coet agar tetap bisa sekolah dan bantu orang tuanya.

Di sekolahan Tama menawarkan ikan hias ke teman-temannya. Satu ekor ikan dijual seharga ribuan hingga belasan ribu rupiah. Kalau misal ikannya mati karena tak kunjung terjual, Tama terpaksa harus menombok ke tempat ia membawa ikan.

Kasian ke mamah, buat bantu-bantu. Apalagi mamah baru ngelahirin…jadi mamah enggak lagi bisa kerja….aku biasa jualan ikan terus kalo pulangnya jualan ini (coet) ..sejak kelas dua kak.” kata Tama seperti dikutip dari kitabisa.com, Senin (2/10/2023).

Sepulang sekolah, Tama tak langsung pulang ke rumah tapi jualan coet keliling Kota Bandung. Keuntungan dari jual coet cuman dapat lima ribu perbuah. Walau begitu, bocah SD ini tak pantang menyerah dan bersikeras mencari rezeki agar tetap bisa sekolah.

Tubuh mungilnya dibalut dengan cucuran keringat jalanan. Jarak belasan kilometer ditempuh berjalan kaki untuk jualan coet dari siang hingga malam. Kulitnya telah terbiasa terbakar panas terik matahari. Tama tak lagi peduli apapun tantangan dan omongan orang yang sering meledeknya, yang terpenting dirinya bisa sekolah, berangkat sekolah dan bantu orang tua.

Sering Dibully

Bocah SD ini kadang berjalan kaki berkilo-kilometer ke sekolah bilamana jualannya kemarin hari tak laku. Karena miskin dan kulitnya yang berwarna gelap, Tama sering di-bully oleh teman-temannya di sekolahan. Ia terkadang menangis saat pulang ke rumah tapi sadar kalau butuh banyak biaya untuk kebutuhan sekolah sehari-hari.

Tama juga bantu nabung untuk keperluan alat-alat sekolah. Uang dari hasil jualan coet, ia sisihkan sedikit untuk beli seragam. Seragamnya udah sudah tak muat lagi. Karena malu Tama mau tak mau harus nabung dan bersabar hingga akhirnya ia bisa beli seragam.

Baca Juga :  Zoho dan ITS Surabaya Integrasikan Modul LCNC dalam Kurikulum untuk Jembatani Kesenjangan Pembelajaran dan Bisnis

Saat ini ibunda Tama baru saja melahirkan dan butuh banyak biaya. Di sisi lain Tama harus berjuang untuk ongkos dan keperluan sekolah agar tidak memberatkan orang tua. Tama percaya bahwa cita-cita suatu saat akan tercapai. Tama bertekad  bahwa suatu saat ia bisa menjadi seorang tentara.

Penggalangan dana sebesar Rp 60 juta buat Tama melalui situs tersebut yang diunggah dari akun fundraiser terverifikasi Lyliana pada 29 September 2023, hingga Senin 2 Oktober 2023 sudah terkumpul Rp. 52.729.722 dari sebanyak 975 donatur.

@uli

Baca Berita Menarik Lainnya :