VISI.NEWS | CIWIDEY – Warga Desa di Kecamatan Pasirjambu Kabupaten Bandung, mempertanyakan terkait dampak proses pembebasan lahan yang dilakukan oleh PT Wisata Karya Sentosa, khususnya lahan tanah wakaf pemakaman.
Kepada VISI.NEWS, Jumat (31/12/21) kemarin, sejumlah warga mengaku keberatan jika tanah wakaf pemakaman turut terdampak oleh proyek agrowisata yang bakal dibangun di dua desa yakni Pasirjambu dan Sukawening.
“Kami warga sangat keberatan jika lahan pemakaman ikut terdampak proyek agrowisata yang dilaksanakan oleh PT Wisata Karya Sentosa,” kata salah seorang warga setempat.
Informasi yang dihimpun, warga masyarakat Pasirjambu menyebutkan, PT Wisata Karya Sentosa tetap akan melaksanakan pembongkaran terhadap delapan puluh makam, secara bertahap.
“Rencananya makam tetap akan dibongkar pihak PT karena, pihak PT merasa telah membeli lahan tanah wakaf pemakaman tersebut,” sambungnya.
Tidak hanya itu, warga yang enggan menyebutkan identitasnya mengungkapkan, pengembang agrowisata, mengklaim bahwa telah memberikan kompensasi terhadap pihak keluarga, yang jenazah keluarganya dimakamkan dilahan tersebut.
“Kami juga mendengar bahwa, pihak PT telah memberikan uang kompensasi sebesar kurang lebih 1 juta per satu makam,” ungkapnya.
Pemberian uang kompensi tersebut, diberikan pihak pengembang proyek agrowisata terhadap para pengurus di lingkungan Desa Pasirjambu, namun hingga saat ini diakui warga, uang kompensasi tersebut belum diterima.
“Puluhan keluarga jenazah yang dimakamkan dilahan tanah wakaf itu, mengaku belum menerima uang kompensasi dari pihak pengembang proyek,” ujarnya.
Meski demikian, warga tetap menolak jika pihak perusahaan tetap akan menggusur makam dilahan tanah wakaf pemakaman tersebut.
“Intinya kami tetap menolak jika makam turut terdampak proyek agrowisata,” pungkasnya.@eko