VISI.NEWS | BANDUNG – Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Barat 2024 diprediksi akan diramaikan oleh 3-4 pasangan calon (paslon). Namun, jumlah tersebut bisa saja bertambah manakala petahana Ridwan Kamil tidak ambil bagian dalam pemilihan nanti.
Pengamat Politik Universitas Al-Azhar Indonesia, Ujang Komarudin, mengatakan bahwa situasi politik saat ini memungkinkan adanya 3-4 paslon dalam Pilgub Jabar. Salah satu faktor penentunya adalah keputusan Ridwan Kamil.
“Kalau bicara saat ini, kemungkinan kalau Ridwan Kamil gak maju (di Jabar) dia ke Jakarta, banyak yang muncul dan bisa empat pasangan calon. Tapi kalau Ridwan Kamil maju, bisa tiga poros,” ucap Ujang.
Menurut Ujang, jika Ridwan Kamil diputuskan oleh Golkar untuk maju di Pilgub Jakarta, beberapa nama akan muncul dan berpeluang membuat Pilgub Jabar memiliki 4 paslon. Hingga kini, Ridwan Kamil diketahui belum memutuskan langkah politiknya apakah akan maju di Jabar atau Jakarta. Namun kemungkinan besar, Ridwan Kamil akan kembali maju di Jabar untuk periode kedua setelah sebelumnya menjabat sebagai Gubernur pada 2018-2023.
“Kalau bicara paslon dan poros kemungkinan ada tiga atau empat itu bagus, kalau dua kan head to head, kalau empat bagus masyarakat banyak pilihan,” ujarnya yang juga Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR).
Ujang menuturkan, Pilgub Jabar akan lebih menarik jika diikuti oleh banyak paslon. Selain lebih kompetitif, hal tersebut juga berdampak baik bagi masyarakat yang punya banyak pilihan dalam menentukan pemimpin.
“Saya prediksi tiga atau empat poros, di politik tidak pasti, semua kemungkinan bisa terjadi,” imbuhnya.
Disinggung soal poros kekuatan yang akan terbentuk nanti, Ujang mengaku belum bisa memprediksi partai-partai mana saja yang akan berkoalisi. Namun jika dilihat dari perolehan kursi DPRD Jabar, poros kekuatan bisa berasal dari Gerindra, PKS, dan PDIP.
“Bicara tiga poros partai mana, bisa Gerindra dengan pasangannya, PKS dan PDIP juga sama, semua masih cair, masih belum jelas, masih saling mengintip, pasang kuda-kuda, masih antisipasi,” tutup Ujang.
Momentum partai-partai mengumumkan koalisi diprediksi akan terjadi menjelang pendaftaran calon ke KPU pada Agustus mendatang. Kejelasan koalisi ini akan sangat menentukan dinamika politik Pilgub Jabar 2024, menambah ketertarikan publik terhadap pemilihan ini.
@uli