VISI.NEWS – Kabupaten Tasikmalaya utamanya di wilayah bagian selatan Jawa Barat, memiliki lahan yang potensial untuk budi daya udang baik vannamei maupaun udang lobster.
Di sepanjang pantai, mulai Ciheras Kecamatan Cipatujah sampai Cimanuk Kecamatan Cikalong memiliki lahan yang bagus untuk budidaya udang.
Direktur Jenderal Perikanan Budi Daya Kementerian Kelautan dan Perikanan, Dr. Ir Slamet Soebjakto, M.Si bersama pengusaha yang bergerak di bidang hasil kelautan, Deni R Sagara meninjau langsung potensi kelautan di Tasik Selatan Selasa (4/8).
Sepanjang bentangan pantai Kabupaten Tasikmalaya 54,5 km itu, memiliki potensi besar untuk pengembangan budi daya udang dan kondisinya masih belum dimanfaatkan secara optimal. Jauh jika dibandingkan dengan kawasan pantai wilayah Utara Jawa Barat.
Saat meninjau lokasi, Dirjen Budi Daya, Dr Ir Slamet Soebjakto terkagum-kagum. Apalagi saat mengetahui data potensi yang masih sangat luas dengan kondisi iklim penunjang yang masih sangat bagus.
“Ini potensi yang sangat luar biasa. Masih banyak lahan yang bisa dimanfaatkan untuk pengembangan budi daya udang. Kami yakin Kabupaten Tasikmalaya ini bisa menghasilkan udang yang berkualitas,” katanya.
Saat ini Kementerian Kelautan dan Perikanan katanya, ditarget untuk bisa mengembangkan budi daya udang dengan luas 100 ribu hektare di seluruh Indonesia.
“Untuk Kabupaten Tasikmalaya eksisting lahannya masih sangat bagus. Karena belum banyak yang melakukan budi daya udang. Data yang ada di pemerintah Kabupaten Tasikmalaya baru sekitar 50 hektare saja,” ungkap Slamet Soebjakto.
Slamet mengharapkan, potensi yang ada di Kabupaten Tasikmalaya tersebut bisa diolah dan dimanfaatkan pengembangan budi daya udang, dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya.
Pengusaha yang bergerak di bidang hasil kelautan, Deni R Sagara optimistis untuk bisa mengembangkan potensi kelautan, utamanya budi daya udang di wilayah Tasik Selatan.
Pihaknya akan berusaha untuk bisa mengembangkan usaha kelautannya di Tasik Selatan. Karena lahan yang ada masih sangat luas, tidak hanya udang vannamei, tetapi akan mengembangkan budi daya udang lobster.
“Kami akan fokus pada pengembangan budi daya udang vannamei dan juga udang lobster. Karena setelah kami lihat Tasik Selatan memiliki potensi kelautan yang luar biasa dan masih belum termanfaatkan secara optimal,” kata Deni.
Untuk budi daya udang vannamei, Deni akan mencoba membuat tambak udang dengan sistem kluster. Setia kluster seluas 10 hektare. Sedangkan budi daya udang lobster dilakukan di sepanjang pantai yang bagus untuk budi daya udang lobster
“Insyaallah untuk membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat Tasik Selatan, kami akan berinvestasi di bidang budi daya udang, baik vannamei maupaun lobster,” kata pengusaha asli Tasikmalaya itu.
Tidak hanya di Tasik Selatan, Deni juga akan mengembangkan usaha bidang kelautan di sepanjang pantai Jawa Barat, yang memiliki potensi besar untuk hasil kelautan.
Saat ini Deni Sagara kembali fokus pada dunia usaha, utamanya yang berkaitan dengan pangan. Sebelum terjun ke dunia usaha lagi, Deni Sagara sempat berkecimpung di dunia politik dan dua kali menjadi anggota DPRD Kabupaten Tasikmalaya.
“Semoga ihtiar ini bisa memberi manfaat yang besar bagi masyarakat Jabar utamanya masyarakat Tasikmalaya,” pungkasnya.@hml