VISI.NEWS – Dewan Pendidikan Kabupaten Bandung mendesak didirikannya sejumlah Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) untuk mencapai angka rata-rata lama sekolah (RLS) 12 tahun. Sekarang ini RLS Kabupaten Bandung masih 8,7 tahun.
“Kabupaten Bandung ini jumlah SMKN-nya masih kalah oleh Indramayu, Garut maupun Sumedang. Di Indramayu punya 27 SMKN, Garut dan Sumedang kurang lebih 14 SMKN, sementara Kab. Bandung baru punya 11 SMKN, ” ujar Ketua Dewan Pendidikan Kab. Bandung Prof. Dr. Dadi Permadi, M.Ed, di ruang kerjanya, Rabu (22/9/2021).
Selain mengusulkan didirikannya SMKN baru, Prof. Dadi mengusulkan, penguatan SMK-SMK swasta yang banyak diantaranya kondisinya terpuruk. “SMK swasta kondisinya sangat memprihatinkan karena rata-rata mengalami penurunan jumlah siswa diatas 40 persen dibandingkan sebelum pandemi,” ungkapnya.
Adana Feasibility Study
Lebih lanjut Prof. Dadi mengatakan, untuk mendirikan SMKN-SMKN baru itu harus benar-benar dilakukan feasibility study agar sesuai dengan kebutuhan. “Apalagi dengan masih diterapkannya PPDB berbasis zonasi, ini harus memperhatikan kebutuhan lulusan-lulusan SMP setempat,” tandasnya.
Hal yang sama juga diungkapkan pengurus Dewan Pendidikan Kab. Bandung Drs. Suhendar, M.Pd. Menurutnya, selamanya ini sebaran SMKN di Kabupaten Bandung tidak merata. “Di Baleendah misalnya ada tiga SMKN sementara kecamatan-kecamatan lainnya banyak yang tidak memiliki satu SMKN pun. Ini perlu diperhatikan untuk pendirian SMKN baru, apalagi janji politik Pak Bupati yang sekarang akan mendirikan SMKN di tiap kecamatan, ini sangat bagus sekali kalau bisa direalisasikan,” ujarnya.
Suhendar juga mengingatkan perlunya prodi-prodi baru di SMK yang linier dengan kebutuhan pasar kerja sekarang ini. @mpa/asa